Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengkleng: Sensasi Semangkuk Tulang

Kompas.com - 22/07/2012, 07:38 WIB

Budi Suwarna

BERKUNJUNG ke Solo tanpa mencicipi tengkleng rasanya kurang lengkap. Paling tidak, itu berlaku bagi penggemar berat masakan yang biasanya terdiri dari tulang atau kepala kambing itu. Mari kita tengok dua warung tengkleng yang kerap diserbu pembeli.

Pasar Klewer, Solo, suatu siang pada awal Juli dijubeli pengunjung.

Di tengah keriuhan pasar grosir batik itu, Ediyem (62) sibuk melayani para penggemar tengkleng yang menyerbu warungnya. Jam makan siang memang telah tiba. Itu berarti saat puncak pelanggan berdatangan ke Warung Tengkleng Ibu Edi yang terletak tepat di depan gerbang Pasar Klewer.

Pada jam yang hampir sama, Warung Tengkleng Pak Manto di Jalan Honggowongso juga diserbu pembeli. Pak Manto, begitu nama pemilik sekaligus juru masak di warung itu, nyaris tidak bisa mengaso karena pembeli terus berdatangan. Baru saja serombongan pemain sepak bola datang dan menyantap tengkleng di warungnya, datang lagi serombongan pelanggan lainnya.

Ya, aroma tengkleng yang mengepul dan terbang dari Warung Tengkleng Pak Manto ke udara mengabarkan kenikmatan sekaligus mengundang orang untuk bertandang.

Warung Tengkleng Ibu Edi hanya berupa lapak seadanya. Panci-panci berisi tengkleng diletakkan di meja berkaki pendek. Di belakang panci itu, Ediyem, yang dibantu dua anaknya, duduk di atas kursi pendek melayani pembeli yang mengepungnya dari berbagai arah.

Pembeli yang sudah mendapatkan sepincuk tengkleng duduk di kursi-kursi plastik. Mereka yang tidak kebagian kursi terpaksa makan sambil berdiri atau duduk di jok-jok sepeda motor yang diparkir di depan warung. Hawa gerah dan rasa masakan yang pedas-segar merangsang keringat para penyantap tengkleng bercucuran.

Tengkleng buatan Ediyem berbahan dasar kepala kambing berikut tulang-tulangnya. Kuahnya berwarna kuning dengan cabai rawit merah menyembul di sana-sini. Sekilas masakan ini seperti gulai dengan kuah yang agak encer. Cita rasanya asin bercampur gurih dan pedas. Edi menyajikan tengklengnya dalam pincuk daun pisang dilapisi kertas pembungkus makanan.

Saking larisnya, berpanci-panci tengkleng yang dijajakan Ediyem biasanya ludes dalam dua jam, yakni dari pukul 13.00 sampai 15.00. Padahal, Ediyem rata-rata memasak 50-an kepala kambing setiap hari. ”Itu di luar pesanan, ya, Mas,” ujar Ediyem yang menjual sepincuk nasi campur tengkleng seharga Rp 20.000.

Kambing muda

Tengkleng di Warung Pak Manto berbeda dalam banyak hal dengan tengkleng buatan Ediyem. Bahan dasarnya bukan kepala kambing, melainkan tulang kambing muda. Warna masakannya agak gelap karena Pak Manto menambahkan banyak kecap. Kuah tengklengnya juga kental karena menggunakan santan. Rasanya manis, gurih, dan pedas, dengan jejak rempah-rempah yang kuat. ”Ini memang bukan tengkleng biasa, tapi tengkleng rica-rica,” ujar Pak Manto.

Pak Manto menceritakan, resep tengkleng rica-rica dia ciptakan tahun 1995. Sejak saat itu, menu tersebut menjadi incaran utama para pelanggan yang sebagian besar berasal dari daerah. ”Pemain sepak bola dari daerah mana pun yang main di Solo mesti mampir ke sini dulu sebelum bertanding,” ujar Pak Manto yang juga menyediakan menu sate buntel, sate biasa, dan tongseng.

Warung Pak Manto buka mulai pukul 06.30 hingga pukul 19.00. Biasanya, pukul 07.00 pelanggan warung itu sudah mulai berdatangan dan mencapai puncaknya saat jam makan siang. Sehari, kata Manto, dia menghabiskan empat ekor kambing untuk bahan baku sate dan tengklengnya. ”Kalau akhir pekan bisa tambah satu kambing lagi,” ujar Pak Manto yang menjual seporsi tengkleng sekitar Rp 20.000.

Warungnya sederhana saja. Hanya ada 5-6 meja panjang yang masing-masing dilengkapi dengan 6 kursi. Hingga kini, Pak Manto tidak membuka cabang. ”Mengurusi satu warung ini saja saya keteteran, Mas,” ujarnya sambil tersenyum.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com