Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Wisata Kriya di Bogor

Kompas.com - 22/07/2012, 15:56 WIB

KOMPAS.com - Apa yang Anda cari saat pelesiran di Bogor? Mungkin kuliner atau mengunjungi obyek wisata alam yang memang andalan Bogor.

Tetapi, Bogor menyimpan kreativitas yang segudang. Ada beberapa tempat yang layak Anda kunjungi untuk mengenal kerajinan di Bogor.

Mari melongok ke beberapa tempat industri kreatif di Bogor. Sebagai industri kreatif, Anda pun bisa berburu oleh-oleh khas Bogor.

Batik Bogor. Hampir semua daerah di Pulau Jawa memiliki batik dengan motif-motif khas masing-masing daerah, tak terkecuali Bogor. Jika Anda penggemar batik, pastikan Anda memiliki koleksi batik bogor.

Anda bisa mampir ke Griya Emmy Collection yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor. Emmy Subagyo disebut-sebuat sebagai pelopor batik Bogor.

Sebagian besar merupakan batik tulis, walaupun begitu harganya relatif masih terjangkau. Sementara bahan yang dipakai adalah katun dan sutra.

Apa ciri khas motif batik Bogor? Perhatikan kain-kain yang dijual di tempat ini, aneka motif seperti rusa, bunga bangkai, teratai, sampai motif hujan menghiasi kain.

Sementara untuk harga, busana pria maupun perempuan diberi harga mulai dari Rp 100.000. Sementara kain batik dijual mulai dari Rp 60.000 tergantung bahan kain.

Di hari-hari tertentu, Emmy juga mengajarkan cara pembuatan kain batik yaitu melukis motif batik Bogor dengan canting dan malam. Hanya saja, pengunjung yang berminat harus melakukan reservasi terlebih dahulu untuk kursus kilat melukis batik.

Gamelan. Pabrik Gong ini begitu tenar di kalangan wisatawan mancanegara, namun masih kurang dikenal oleh wisatawan nusantara. Padahal, pabrik gong ini sudah berdiri sejak tiga abad yang lalu.

Inilah pabrik gong tertua di Jawa Barat. Saat mampir, di bagian luar Anda akan melihat tulisan “Gong Factory”, namun penduduk setempat mengenal tempat ini sebagai “Gongham”.

Adalah Haji Sukarna bersama anaknya yang dengan setia masih meneruskan tradisi pembuatan gong. Panas dan jilatan api terasa di dalam pabrik. Anda akan melihat proses pembuatan gong dan alat musik lainnya dalam gamelan di pabrik ini.

Para pengrajin dengan tekun mengerjakan gamelan mulai dari gong, bonang, dan saron. Perlu waktu paling sedikit satu bulan untuk menyelesaikan satu set gamelan.

Pabrik gong ini berdempetan dengan rumah-rumah, tetapi Anda bisa bertanya penduduk sekitar di mana lokasi “Gongham”. Ia berada di Jalan pancasan Nomor 17. Sebenarnya tidak terlalu jauh dari Kebun Raya Bogor.

Wayang Golek. Budaya Sunda memang memiliki wayang dengan ciri khas tersendiri, yaitu wayang golek. Di Bogor ada seorang perajin wayang golek yang terkenal di kalangan turis asing terutama dari Eropa.

Turis yang berkunjung, tak sekedar membeli wayang golek, tetapi bisa melihat langsung proses pembuatannya. Pemiliknya bernama Dase Adang yang sejak tahun 1979 membuat usaha kerajinan wayang golek.

Ia membuat wayang golek dari  bahan kayu lame. Dalam per bulan ia mampu memproduksi hingga 40 buah wayang golek, topeng, dan patung. Harganya pun bervariasi, mulai dari kisaran ratusan ribu rupiah.

Tertarik melihat proses pembuatan wayang golek dan membelinya sebagai oleh-oleh? Mampir saja ke Sanggar Tumaritis milik Dase yang berada di Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Bogor Tengah.

Kujang. Di Bogor Timur, terdapat beberapa usaha kerajinan yang berkembang pesat. Salah satunya adalah Kujang Pajajaran. Kujang merupakan senjata tradisional masyarakat Sunda.

Wahyu Affandi merupakan pemilik dari Kujang Pajajaran. Galeri maupun tempat pembuatan kujang berada di Kampung Parung Banteng, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur.

Bahan baku pembuatan kujang adalah besi, baja, dan kayu. Wahyu sendiri membuat beragam jenis kujang seperti kujang kuntul, naga, badak, jago, bangkong, dan badak

Dalam sebulan ia mampu memproduksi 10 buah kujang per bulan. Harganya pun bervariasi mulai dari dua ratus ribu rupiah hingga jutaan. Tamu-tamu negara yang mampir ke Bogor kerap kali mendapakan cinderamata berupa kujang dari Kujang Pajajaran.

Bilik Bambu. Masyarakat Desa Sukasari sejak lama terkenal sebagai pengrajin bambu. Mereka biasa membuat tusuk sate dan bilik bambu. Desa Sukasari berada di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Awalnya memang tusuk sate. Namun, kerajinan pun berkembang seiring waktu. Para pengrajin juga membuat kerai, meja, hingga kursi dari bambu.

Harganya bervariasi, seperti bilik bambu dijual mulai dari Rp 5.000 per meter. Apalagi Rumpin memang daerah kaya pohon bambu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com