Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunjangan Guru Dipotong

Kompas.com - 07/08/2012, 10:08 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Guru-guru di sejumlah daerah mengeluh karena pemerintah kabupaten/kota menahan uang tunjangan profesi guru. Kalaupun dananya cair, pencairannya terlambat sekitar lima bulan dan uangnya tidak utuh diterima para guru karena dipotong aparat daerah.

Di Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar 200 guru, Senin (6/8/2012), berunjuk rasa ke DPRD Makassar karena tunjangan profesi pendidik lambat dicairkan. Sampai Agustus ini, baru tunjangan Januari-Februari yang cair. Padahal, semestinya tunjangan guru diterima setiap tiga bulan dan utuh tanpa potongan apa pun.

Kenyataannya, uang tunjangan guru itu dipotong dengan berbagai alasan. ”Kami menolak pemotongan tersebut,” kata Nurdin, Ketua Forum Komunikasi Pengkajian Aspirasi Guru Indonesia Sulawesi Selatan.

Menurut Nurdin, tunjangan profesi pendidik para guru pegawai negeri sipil di Makassar dibayarkan pada Juli lalu. Namun, yang diterima hanya untuk dua bulan.

”Seharusnya guru menerima enam bulan tunjangan profesi, tetapi Pemerintah Kota Makassar beralasan dananya kurang dari pemerintah pusat. Anehnya, di kota/kabupaten lain di Sulawesi Selatan, pembayaran tunjangan profesi ada yang mencapai enam bulan, ada juga yang tiga bulan.” ungkap Nurdin.

Cirebon dan Bandung

Di Kabupaten Cirebon dan Kota Bandung, Jawa Barat, tunjangan profesi guru juga terlambat dicairkan. ”Setiap ditanyakan ke dinas pendidikan, petugas malah marah-marah dengan alasan dananya belum ada,” kata seorang guru. Kalaupun tunjangan cair untuk Januari dan Februari, dana itu dipotong dengan beragam alasan.

Kondisi yang sama terjadi di Kota Bandung. Meski triwulan kedua 2012 sudah lewat, tunjangan yang cair baru dua bulan.

”Seharusnya pembayaran triwulan kedua paling lambat Juli. Namun, pembayaran lagi-lagi telat dan tidak utuh,” ujar Ketua Forum Aksi Guru Indonesia Kota Bandung Iwan Hermawan.

Keterlambatan dan penyunatan pembayaran tunjangan profesi pendidik juga dialami guru-guru di DKI Jakarta. Retno Listyarti, Ketua Forum Musyarawah Guru Jakarta, menjelaskan, tunjangan profesi pendidik di DKI Jakarta untuk triwulan pertama yang seharusnya dibayarkan paling telat April lalu baru dibayarkan pada 1 Agustus.

”Guru-guru baru menerima pembayaran tunjangan profesi triwulan pertama untuk tiga bulan. Pembayaran triwulan kedua yang seharusnya paling telat Juli lalu tidak jelas kapan dibayarkan,” tutur Retno.

Persoalan keterlambatan dan ketidakutuhan pembayaran tunjangan profesi pendidik di sejumlah daerah ini disorot Ombudsman RI dalam laporan investigasi tentang penyelenggaraan sertifikasi guru yang diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama.

”Kasusnya tak kunjung selesai,” kata Budi Santoso, anggota Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan/Pengaduan. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com