Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Nasional Kelimutu, Kekayaan Flora dan Fauna Flores

Kompas.com - 19/08/2012, 07:50 WIB

KOMPAS.com - Siapa bilang yang menarik dari Taman Nasional Kelimutu hanyalah Danau Kelimutu? Meski tak dipungkiri bahwa keberadaan danau unik dan hanya ada di Indonesia ini adalah salah satu daya tarik utama namun Taman Nasional Kelimutu juga menyimpan beragam potensi wisata menarik lainnya.

Taman Nasional Kelimutu mencakup luas wilayah sekitar 5.356,50 ha yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.679/Kpts-II/1997, Tanggal 10 Oktober 1997. Taman nasional ini merupakan yang terkecil dari enam taman nasional di kawasan Bali dan Nusa Tenggara. Secara administratif lokasinya berada di 3 kecamatan, yaitu: Kecamatan Detsuko, Kecamatan Wolowaru, dan Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Meski luasnya terbilang kecil tetapi taman nasional dengan bentang alamnya yang unik dan indah ini menyimpan kekayaan flora dan fauna yang beragam, beberapa bahkan terbilang langka dan juga endemik. Kekayaan dan keindahan bentang alam tropis di tanah Flores ini semakin menarik untuk disambangi sebab di kawasan inilah terdapat Danau Kelimutu (Danau Tiga Warna) yang melegenda itu.

Topografi taman nasional ini juga bervariasi mulai dari bergelombang ringan sampai berat—berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan tingkat kemiringan lereng yang sangat terjal dan curam. Secara umum, ketinggian kawasan Taman Nasional Kelimutu berkisar antara 1.500 - 1.731 mdpl. Titik tertinggi terdapat di puncak Gunung Kelibara, sekitar 1.731 mdpl.

Terdapat beragam jenis flora di kawasan Taman Nasional Kelimutu, yaitu sekitar 100 spesies dalam 36 family dan 2 diantaranya merupakan jenis endemik Kelimutu yaitu uta onga (Begonia kelimutuensis) dan turuwara (Rhondodenron renschianum). Beberapa flora lain yang ada di Taman Nasional Kelimutu adalah ajang kode (Toona spp.), cemara (Casuarina equisetifolia), kawah (Anthocephalus cadamba), kesambi (Schleichera oleosa), kesi (Canarium spp.), kodal (Diospyros ferra), sita (Alstonis scholaris), bunga abadi edelweiss, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sementara itu, beberapa jenis satwa endemik Flores seperti burung gerugiwa (Monarcha sp) juga menghuni kawasan taman nasional. Burung pengicau endemik yang memiliki 11 suara kicauan yang berbeda ini disebut-sebut sebagai burung arwah, mengingat burung ini jarang terlihat.

Hewan endemik lainnya, diantaranya adalah jenis mamalia yaitu tikus lawo (Rattushainaldi), tikus gunung (Bunomys naso), deke (Papagomys armandvillei), dan wawi ndua (Susheureni). Jenis satwa lain, diantaranya ayam hutan (Gallus gallus), banteng (Bos javanicus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), rusa (Cervus timorensis), babi hutan (Sus sp.), elang (Elanus sp.), srigunting (Dicrurus sulphurea), luwak (Pardofelis marmorata), trenggiling (Manis javanica), landak (Hystrix brachyura brachyura), kancil (Tragulus javanicus javanicus), dan lainnya.

Taman Nasional Kelimutu juga merupakan habitat bagi sekitar 19 jenis burung yang terancam punah. Burung-burung tersebut diantaranya punai flores (Treron floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), cabai emas (Dicaeum annae), sikatan rimba-ayun (Rhinomyias oscillans), burung madu matari (Nectarinia solaris), kancilan flores (Pachycephala nudigula), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia Timor (Tesia everetti), opior jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (Heleia crassirostris), kehicap flores (Monarcha sacerdotum), dan elang flores (Spizaetus floris).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

    Jalan Jalan
    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

    Travel Update
    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

    Travel Tips
    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

    Travel Update
    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

    Travel Update
    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

    Travel Tips
    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

    Jalan Jalan
    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

    Travel Tips
    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

    Travel Tips
    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

    Travel Update
    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

    Travel Update
    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

    Travel Update
    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com