Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Bergairah

Kompas.com - 01/09/2012, 05:31 WIB

AMBON,KOMPAS - Pariwisata Ambon, Maluku, yang belakangan redup akibat konflik sosial kembali bangkit melalui lomba kapal layar tahunan Darwin, Australia-Ambon, Maluku. Sekitar 100 awak kapal layar yang semuanya dari Australia terkesan dengan keramahan masyarakat Ambon.

Ambon berupaya memopulerkan kembali lomba kapal layar seperti sebelum konflik sosial terjadi di Maluku tahun 1998.

Sembilan kapal layar peserta berangkat dari Darwin, Australia, 25 Agustus lalu. Satu per satu kapal tiba di Pantai Amahusu, Ambon, sejak 28 Agustus.

Warga Ambon dan sekitarnya menggelar acara penyambutan bagi sekitar 100 awak kapal layar peserta lomba yang baru saja melayari rute sejauh sekitar 650 mil (1.200 km) dari Darwin itu. Para tamu disuguhi pertunjukan tari dan alat musik tradisional Maluku.

Para awak kapal layar membaur dengan masyarakat setempat. Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat, seperti Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

”Keramahan masyarakat Ambon membuat kami selalu terdorong untuk mengikuti lomba kapal layar Darwin-Ambon. Ditambah lagi keindahan pulau-pulau di Maluku dan budayanya yang beragam,” ujar Jon Wardill, peserta yang menggunakan kapal Australian Maid.

Kapal Australian Maid telah 12 kali mengikuti lomba itu sejak tahun 1984. Dari 12 kali lomba, empat di antaranya menjadi pemenang, termasuk lomba yang digelar tahun ini. Kapal ini tiba pertama di Ambon pada 28 Agustus lalu.

Australian Maid memenangi kategori International Racing Division. Adapun kapal Catilac memenangi kategori Rally Division. Kapal Pandora memenangi kategori Cruising Racing.

Ketua Kerja Sama Kota Kembar (Sister City) Darwin-Ambon Rick Segter mengatakan, keramahan masyarakat Ambon telah menjadi pendorong sejumlah kapal layar di Australia mengikuti lomba itu setiap tahun. Informasi ini kemudian menyebar sehingga selalu ada kapal-kapal layar baru yang mengikuti lomba setiap tahun.

Namun, keunggulan-keunggulan yang ada itu masih belum cukup untuk membuat lomba kapal layar kembali populer sama seperti sebelum konflik sosial di Maluku tahun 1998. Sejak lomba kapal layar Darwin-Ambon digelar tahun 1976 hingga 1998, pesertanya mencapai 80-100 kapal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com