Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergikan Pariwisata Bali dan Sunda Kecil

Kompas.com - 18/09/2012, 01:45 WIB

Pengantar Redaksi:

Bersepeda jarak jauh menjadi agenda rutin harian ”Kompas”. Setelah ”Kompas” Bali Bike 2012, yang berakhir Minggu lalu, Selasa ini dilanjutkan ”Kompas” Jelajah Sepeda Bali-Komodo, dari Bali menuju Pulau Komodo. Liputan pelbagai hal dari setiap daerah yang dilewati dapat dibaca mulai hari ini hingga Selasa (25/9).

Biawak raksasa yang dikenal sebagai komodo, danau tiga warna Kelimutu, serta taman laut di Riung dan Teluk Maumere adalah sebagian kecil dari pesona kawasan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Namun, wisatawan yang datang ke Flores sedikit.

Tahun 2011 sebanyak 41.443 wisatawan datang ke Flores. Tahun 2010 sebanyak 41.117 orang dan selama Januari-Mei 2012 tercatat 13.764 orang.

Wisatawan yang datang ke Pulau Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat juga belum banyak. Meski memiliki infrastruktur yang memadai dan Bandara Internasional Lombok, pada 2011 baru 886.880 wisatawan yang datang. Angka itu tertinggal dibandingkan dengan wisatawan asing saja yang datang ke Bali tahun 2011 sebanyak 2.756.579 orang.

Sebagai daerah yang pada awal kemerdekaan pernah tergabung dalam Provinsi Soenda Ketjil, ketertinggalan Flores sebagai potret NTT dan NTB dari Bali tentu memprihatinkan. Untuk Flores, salah satu penyebabnya adalah keterbatasan akses penerbangan. Bandara Komodo di Labuan Bajo, Bandara Hasan Aroeboesman di Ende, dan Bandara Frans Seda di Maumere hanya bisa didarati pesawat kecil. Kondisi jalan lintas di Flores pun masih sempit dan rusak.

Kendala lain adalah minimnya promosi dari pemerintah. Jangankan memasang iklan di media massa dan berbagai lokasi strategis, mencetak brosur untuk disebarkan kepada masyarakat pun nyaris tak pernah.

Chief Executive Officer Destination Management Organization Flores Adi Soenarno menilai, pengembangan pariwisata di Flores tidak dilakukan secara terintegrasi. Setiap kabupaten membuat program dan jalan sendiri.

Beruntung, tahun 2010 dan 2011, komodo dinominasikan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Disadari promosi menjadi kebutuhan utama untuk mengembangkan pariwisata di Sunda Kecil ataupun di Bali.

Jelajah Sepeda Bali-Komodo yang digelar harian Kompas merupakan bagian dari promosi itu. Kepala Dinas Perhubungan NTB Ridwan Syah, di Mataram, pekan lalu, mengatakan, ”Perjalanan bersepeda ini paling lama melewati wilayah NTB. Banyak persoalan dan potensi yang akan disaksikan dan dipublikasikan. Kami sangat diuntungkan oleh kegiatan ini.”

Jelajah Sepeda Bali-Komodo dimulai dari Hotel Santika, Nusa Dua, Bali, Selasa ini, menuju Lombok, Sumbawa, Flores, dan berakhir di Pulau Komodo, 24 September 2012. (jan/sem/ays)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com