Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melepas Senja di Pura Tanah Lot

Kompas.com - 22/09/2012, 08:22 WIB

Karena itu, kenyamanan terus dibenahi. Tahun ini, pengelola memperbaiki beberapa ruas jalur setapak dengan biaya sekitar Rp 1 miliar. Pemasukan tahun 2011, pengelola mencatat sekitar Rp 17 miliar dari kunjungan dua juta orang. Tahun ini pengelola menargetkan bisa mendapatkan Rp 20 miliar. Tanah Lot sepenuhnya dikelola oleh Badan Pengelola Tanah Lot Desa Beraban dengan bagi hasil sekitar 60 persen pendapatannya diberikan ke kas Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Abad ke-15

Tanah Lot ini memiliki cerita. Sekitar abad ke-15, datang seorang Bhagawan bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Ia ingin menyebarkan ajaran agama Hindu. Namun, sejumlah warga saat itu menentang. Dwi Jendra lalu bersemadi di atas batu karang besar yang dipindahkannya ke tengah lautan (dinamainya Tengah Lod) dan melindungi dirinya dengan menyebar ular.

Akhirnya, masyarakat yang menentang pun mengakui kesaktiannya dan mau mengikuti ajarannya. Sebelum Dwi Jendra pergi, ia meninggalkan keris bernama Ki Baru Gajah yang ditempatkan di Pura Luhur Pakedungan. Pada hari raya Kuningan (10 hari setelah Galungan), warga setempat menggelar upacara penghormatan di pura tersebut dengan berjalan keliling pura. Letaknya sekitar 300 meter dari Pura Tanah Lot.

Satu lagi. Apabila lupa atau tak memiliki kamera foto, sedikitnya 200 orang yang bekerja sebagai tukang foto siap mengabadikan momen liburan di Tanah Lot. Hanya membayar Rp 20.000, pengunjung bisa langsung membawa pulang foto berlatar Pura Tanah Lot lengkap dengan bingkai kertas bertuliskan Tanah Lot. Mau menginap atau hanya sekadar makan menikmati pemandangan, sekitarnya juga ada penginapan dan restoran. Lengkap liburannya!

Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali, Ketut Ardana mengatakan, Tanah Lot masih tetap menjadi tujuan wisatawan andalan dan favorit setelah Kuta dan Ubud (Kabupaten Gianyar). Menurut dia, selama pengelolaan Tanah Lot baik dengan menjaga kebersihan dan keramahannya, agen wisata pasti memasukkan dalam agenda kunjungan.

Jadi, mengapa ragu…. Yuk, mensyukuri dan menikmati alam Pulau Dewata di Tanah Lot dengan mencicipi kue khas Tabanan, klepon berwarna hijau dan hitam dari ketan. Maka, rona-rona memerah pun menghiasi langit sekitar pura-pura di Tanah Lot. Indahnya.…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com