Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Nasu Palekko sambil Terapi Ikan

Kompas.com - 23/09/2012, 08:05 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Bila Anda berkunjung ke Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi masakan nasu palekko atau itik cincang goreng yang super pedas. Ada banyak rumah makan menyediakan menu khas Bugis ini. Salah satunya di rumah makan Ridho, di kampung Kekkang, jalan poros Parepare-Pinrang, kilometer 25. Di warung ini, selain menikmati pedasnya Palekko, Anda juga bisa menikmati terapi gigitan ikan-ikan kecil yang diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti rematik.

Selain itu, warung makan milik Sulaeman Milla ini juga menyediakan menu spesial Cawiwi alias Belibis goreng plus nasi dan sopnya yang menggugah selera. Warung sederhana dengan menu kuliner khas tradisional ini ramai dikunjungi warga. Baik dari warga Pinrang maupun dari luar daerah seperti Parepare, Sidrap, Makassar bahkan Polman, Sulawesi barat.

Untuk menikmati masakan ini, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Sebab masakan menu khas Bugis ini relatif terjangkau, nasu palakko atau bebek cincang hanya Rp 17.000 per porsi, sedangkan belibis goreng harganya Rp 30.000 per porsi.

Menurut Hanifa, pengelola warung, harga belibis memang cukup mahal lantaran ternak ini sudah langka. pengelola harus mendatangkannya dari wilayah Luwu dan Palu, Sulawesi Tengah. "Selain bebek dan belibis, di rumah makan dengan konsep bangunan bambu ini juga menyediakan ikan bandeng tanpa tulang dan aneka menu ikan laut. Minuman jus dingin juga lengkap tersedia di warung ini untuk pelepas dahaga," ujar Hanifa.

Warung yang dilengkapi dengan WiFi untuk akses internet ini juga menyediakan kolam terapi kesehatan. Pengunjung yang beristirahat bisa melakukan terapi kesehatan menggunakan ratusan ikan kecil Garra Rufa. "Terapi yang tengah menjadi tren di sejumlah negara termasuk indonesia ini menggigit sel-sel kulit mati. Klien cukup mencelupkan kaki ke kolam dangkal penuh ratusan ikan kecil, kemudian membiarkan ikan menggigiti lapisan kulit mati Anda," katanya.

Pengelola mematok harga Rp 10.000 per 30 menit untuk menggunakan alat terapi alami ini. Sejumlah pengunjung mengaku penyakit rematik dan asam uratnya berangsur pulih setelah dua sampai tiga kali melakukan terapi. "Penyakit rematik yang sudah dua tahun kuderita kini berangsur sembuh setelah tiga kali melakukan terapi ikan," tutur salah seorang pengunjung, Hajjah Sitti Hadra, Sabtu (22/9/2012).

Hadra yang tinggal di Baranti, Kabupaten Sidrap ini mengaku sengaja datang bersama keluarganya dua kali sebulan ke warung ini. Selain menyantap hidangan nasu palekko dan belibis, Hadra dan keluarganya juga melakukan terapi ikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com