Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Sawah Terus Menyusut

Kompas.com - 02/10/2012, 02:55 WIB

Bengkulu, Kompas - Luas lahan sawah di Provinsi Bengkulu pada tahun 2011 tersisa 103.771 hektar. Padahal tahun 2007, luas sawah masih mencapai 106.822 hektar. Sebaliknya, luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 2010 mencapai 190.787 hektar, atau meningkat dari 105.654 hektar pada tahun 2007.

Penyusutan lahan terjadi karena sejumlah petani mengalihkan sawahnya menjadi kebun kelapa sawit yang dinilai lebih menguntungkan.

”Jika laju penyusutan ini tidak segera dikendalikan, akan mengganggu ketersediaan beras pada masa mendatang di Bengkulu,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu Edi Nevian, Senin (1/10).

Penyusutan sawah rata-rata 750 hektar per tahun. Jika asumsi produktivitas 5 ton per hektar, berarti 7.500 ton gabah kering panen hilang dalam dua tahun.

Edi menambahkan, sawah yang dialiri irigasi teknis hanya sekitar 30 persen dari total sawah yang ada, maka kebanyakan petani di Bengkulu menanami sawahnya sekali dalam setahun. Penghasilan dari panen padi yang diperoleh setahun sekali itu sangat mungkin jadi alasan petani beralih menanam sawit. Dengan sawit diyakini bisa panen secara rutin setiap bulan.

Barlian, petani di Desa Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, mengatakan, alih fungsi lahan sawah di Mukomuko cukup banyak. Sembilan pabrik pengolahan minyak sawit mentah (CPO) yang beroperasi di Mukomuko menjadi jaminan pasar hasil panen sawit.

Menurut Kabid Pengembangan Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Nazamuddin, petani memilih menanam kelapa sawit karena budidayanya yang dinilai mudah serta bisa dipanen secara rutin dua kali setiap bulan.

”Karet, kopi, kakao, dan sawit jadi komoditas yang diunggulkan di Bengkulu. Permintaan bantuan bibit sawit dari petani banyak sekali,” ujar Nazamuddin. (adh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com