Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarapan Bubur Manado di Manado

Kompas.com - 04/11/2012, 02:51 WIB

Setidaknya ada tujuh tempat di jalan yang panjangnya sekitar 300 meter itu. Desi yang memang tinggal di Jalan Wakeke ingat persis siapa yang pertama berjualan tinutuan di sana. ”Saya ingat, tahun 1984 yang pertama jual itu Tante Suli. Warungnya kecil dengan meja kayu,” kata Desi. Ia ingat tante-tante lain yang kemudian menyusul berjualan di Wakeke.

Ketika rumah milik orangtua akan dijual, terpikir oleh Desi untuk memanfaatkannya sebagai rumah makan. Didukung sang suami, Meiky Taliwuna, Desi membuka rumah makan pada 28 Desember 2007. Sajian utamanya berupa bubur manado. Dego-dego berarti tempat duduk panjang dari kayu, tempat orang kongkow-kongkow. Ide nama itu merupakan sumbangan dari kawan suami Desi.

Untuk menjaga kualitas suguhan, Desi menggunakan bahan pilihan. Untuk mendapat bahan labu yang bagus, misalnya, Desi sengaja mendatangkan labu dari Madoinding, daerah pegunungan di Minahasa Selatan, Sulut. ”Kami pilih labu yang bagus. Kalau tidak, warna bubur akan kusam. Labu Madoinding, selain berwarna bagus, juga lebih tebal, bubur jadinya juga lebih kindet (kental),” kata Desi.

Tinutuan memang menjadi suguhan utama, tetapi sebagai rumah makan, Dego-Dego juga menyediakan menu lain seperti mi cakalang dan es bernebon. Yang perlu juga dicoba di Dego-Dego adalah pisang goreng dengan cocolan sambal bakasang. Manis-sepet pisang itu berpadu mesra dengan gurih pedas sambal.

Makanan rakyat

Secara etimologis, tinutuan berasal dari kata tutu yang berarti beras yang dimasak.

Sebagian orang Manado melakukan smokol atau sarapan pagi dengan tinutuan, dengan harga relatif murah, dari Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per mangkuk. 

Menurut antropolog Albert Berni Kusen dari Universitas Sam Ratulangi, tinutuan telah dikenal di tanah Minahasa sejak abad ke-16. Orang Minahasa dulu, yang hidup berpindah-pindah, membuat bubur dengan bumbu goraka (jahe) yang dicampur sayur-mayur.

Makanan itu diberi nama nanaran, yang kemudian berubah bentuk di beberapa daerah Minahasa lainnya dengan aneka sayur di hutan setempat.

Rina Pamantung, pakar kuliner Minahasa, mengatakan, nanaran masih dijumpai di kalangan masyarakat Tompaso, Kabupaten Minahasa. Diperkirakan nanaran merupakan bentuk awal dari tinutuan. Di beberapa sub-etnis Minahasa, unsur sayur yang ada di dalam bubur nasi berbeda-beda, mulai kangkung, bayam, gedi, serta ubi dan pipilan jagung.

Kini, tinutuan menjadi gaya hidup, terutama orang di luar Manado yang memburu kuliner lokal. Rasanya, orang belum sah bin afdal datang ke ”ME-nado” kalau belum sarapan bubur manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Penerbangan di Bandara Incheon Korea Terganggu akibat Balon Isi Tinja

Travel Update
Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Pameran Wonderlab di Grand Indonesia, Instalasi Teknologi Masa Depan

Travel Update
TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

TMII Gelar Festival Musim Panas Jepang untuk Sambut Libur Sekolah

Travel Update
Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Cara ke Pameran Biang Kerok Benyamin Sueb di Jakarta, Bisa Naik KRL

Travel Tips
Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com