Malut Undang Investor Kembangkan Wisata Minat Khusus

TERNATE, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengundang investor untuk mengembangkan sejumlah obyek wisata minat khusus di daerah ini, khususnya dalam pembangunan fasilitas penunjang.

Sekretaris Provinsi Malut, Madjid Husen mengatakan di Ternate, Senin (19/11/2012), Malut memiliki sejumlah obyek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata minat khusus, di antaranya taman nasional Aketajawe Lolobata di Pulau Halmahera.

Selain itu, Pantai Tanjung Sopi di Kabupaten Pulau Morotai yang ketinggian gelombang pantainya sangat ideal untuk kegiatan berselancar serta Pulau Widi di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) yang memiliki keindahan panorama bawah laut yang sulit ditemukan padanannya di daerah lain.

Menurut Madjid Husen, Pemprov dan pemkab di Malut mengalami keterbatasan dana untuk mengembangkan obyek tersebut menjadi tujuan wisata minat khusus, untuk itu mengharapkan keterlibatan dari investor untuk mengembangkannya.

Pemprov dan pemkab di Malut akan memberikan berbagai kemudahan kepada investor yang berminat mengembangkan obyek wisata tersebut menjadi tujuan wisata minat khusus, seperti kemudahan perizinan dan dukungan kebijakan. "Saya yakin kalau investor mengembangkan obyek wisata tersebut menjadi tujuan wisata minat khusus pasti akan berhasil, karena semuanya memiliki kekhasan yang pasti akan menarik wisatawan untuk mengunjunginya," katanya.

Taman nasional Aketajawe Lolobata, misalnya, disana terdapat ratusan jenis burung, beberapa di antaranya merupakan jenis burung endemik Halmahera, seperti burung bidadari yang keindahannya tak kalah dibandingkannya dengan burung cenderawasih di Papua.

Begitu pula Tanjung Posi, di mana ketinggian gelombang di pantai itu merupakan salah satu yang terbaik di dunia untuk berselancar, namun kendalanya di sana saat ini belum ada fasilitas penunjang.

Malut juga memiliki potensi obyek wisata lainnya yang cukup menarik seperti keindahan panorama pantai, di antaranya Pantai Pulau Dodola di Kabupaten Pulau Morotai dan benteng peninggalan kolonial di Ternate dan Tidore Kepulauan.