Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polewali Gali Beragam Permainan Rakyat untuk Turis

Kompas.com - 20/12/2012, 17:10 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Tekad Pemkab Polewali Mandar, Sulawesi Barat,  mewujudkan daerahnya sebagai salah satu kota tujuan wisata tanah air terus digalakkan. Berbagai permainan rakyat yang penah populer di daerah ini seperti majekka atau engran, gasing, mengasing, padendang, dan calong terus digali dan dilestarikan sebagai salah satu kekayaan budaya khas Polewali Mandar.

Tak hanya itu berbagai situs-situs wisata juga mulai dibenahi untuk menarik wisatawan asing dan domestik ke wilayah ini. Salah satu yang kini marak digalakkan pemerintah adalah mengangkat beragam kesenian dan permainan tradisonal sebagai salah satu aset wisata budaya.

Permianan engran atau yang akrab dikenal majekka, misalnya, kini mulai marak menjadi hiburan rakyat di berbagai desa. Lomba engran atau majekka yang digelar tingkat Kabupaten Polewali Mandar dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Polewali Mandar yang ke- 503 beberapa saat lalu cukup diminati warga.

Terbukti peserta permaian rakyat ini diikuti tidak hanya oleh kalangan remaja dan anak-anak tapi juga kalangan dewasa. Ratusan peserta dari 16 kecamatan di Polewali tampak antusias menjadi pemenang lomba. Setiap peserta di dampingi para suporter yang mengawal mereka dari garis star hingga ke garis finis.

Tidak sedikit pemain yang tidak berhati-hati terjatuh sebelum memasuki garis finis. Sejumlah pemain di antaranya bahkan mengalami cedera kaki dan tangan karena terjatuh akibat tidak bisa mengatur keseimbangan badan.

"Bangga, dengan susah payah mengalahkan peserta yang lain saya akhirnya jadi juara," ujar Indra, pemain engran anak-anak yang sukses menjuarai festival engran tahun ini.

Permainan ini terbilang tidak mudah. Selain membutuhkan tenaga, juga ketrampilan mengatur keseimbangan badan agar tidak terjatuh dari lintasan permainan.

"Untuk bisa bermain engran dengan sempurna tak hanya dibutuhkan tenaga dan teknik tapi juga ketrampilan mengatur keseimbangan berat badan agar bisa melaju kencang dan tidak terjatuh," ujar Indra yang sudah berkali-kali menjuarai festival di berbagai tempat di Sulawesi Barat.

Maraknya berbagai permainan tradisional di pedesaan seperti gasing, mangasing/loggo dan engran alias jekka, tidak hanya menjadi hiburan yang menarik bagi rakyat terutama pascapanen, tapi diharapkan bisa menjadi aset wisata budaya yang menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah ini.

Ratusan tamu asing dari berbagai negara seperti Perancis, Australia, Jerman dan Jepang yang pernah berwisata ke Plewali Mandar melalui kapal pesiar beberapa waktu lalu terbukti cukup menggemari aneka budaya dan permainan khas Suku Mandar. Beragam permainan dan hiburan rakyat menarik minat mereka. Para tamu asing bahkan sengaja mengabadikannya sebagai sebuah oleh-oleh kelak ketika kembali ke negaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com