Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Dodol dan Kerupuk Mangrove dari Sungai Nipah

Kompas.com - 22/12/2012, 08:10 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Mangrove atau bakau pasti sudah sering kita mendengarnya, namun penganan yang dibuat dari bahan baku tumbuhan pantai ini belum tentu semua orang pernah merasakannya. Ternyata Kelompok Perempuan Muara Tanjung di Dusun III, Desa Sei Nagalawan atau Sungai Nipah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mampu mengolah mangrove menjadi penganan bergizi, murah dan terjamin mutunya. Di tangan istri-istri nelayan tradisional ini, bakau di olah menjadi dodol, sirup dan kerupuk dengan rasa asli tanpa bahan pengawet dan pewarna.

Jumiati, ibu beranak dua dan ketua kelompok ini mengatakan tidak semua mangrove dapat diolah untuk di konsumsi. Untuk bahan baku dodol, mangrove yang digunakan adalah jenis Siapi-api (Avicennia alba) yang berbuah setiap empat sampai lima bulan sekali.

"Untuk membuat dodol, 70 persen bahan bakunya adalah tepung mangrove api-api. Tepungnya ini bisa juga untuk campuran bahan baku kue-kue kering. Rasa dodol untuk saat ini masih rasa mangrove asli. Kita belum berani inovasi menggunakan rasa lain karena takut akan menghilangkan ciri khas. Dodol ini dapat bertahan sampai sepuluh hari karena kita tidak pakai bahan pengawet," kata Jumiati.

Karena tidak bisa bertahan lama, lanjutnya, makanya sampai saat ini sistem pembuatannya masih berdasarkan pesanan. Selain juga karena terbatasnya bahan baku yang masih harus mencari ke kecamatan tetangga dan tempat khusus untuk penyimpanan. Dodol ini di pasarkan seharga Rp 25 ribu per kilonya.

Lain lagi dengan kerupuk jeruju dari jenis mangrove Jeruju (Acantus ilicifolius). Sebelum diolah menjadi kerupuk yang gurih dan enak, daun jeruju terlebih dahulu dihilangkan durinya, di cuci bersih, giling halus bersama campuran rempah seperti bawang tanpa penyedap rasa. Warnanya yang hijau pupus muda adalah warna alami, penganan ini dapat bertahan sampai sebulanan.

"Siap diadon, kerupuk jeruju tak perlu dijemur, langsung digoreng. Sebelumnya pernah kami coba menjemurnya terlebih dahulu dan rasanya jadi berbeda. Kerupuk ini baik bagi penderita asma karena jeruju punya kandungan yang bisa mengobati penyakit itu, begitu juga dengan rematik," ucapnya sambil menambahkan kerupuk ini dijual seharga Rp 5.000 per 100 gram.

Kemudian sirup dari buah pedada atau mangrove jenis Perepat (Sonneratia alba). Setelah diolah, sirup dengan warna kekuning-kuningan dan rasa asem manis segar dihargai Rp 10.000 per botolnya. Sirup ini juga terkendalla bahan baku yang tak semua daerah memiliki jenis mangrove ini.

"Kami dapati mangrove ini tumbuh di Kecamatan Teluk Mengkudu. Di sana masyarakatnya belum tau manfaatnya. Semua produk kami pasarkan di Pasar Bengkel Perbaungan dengan merek dagang Muara Tanjung, rencananya tahun depan kami akan memiliki kios sendiri," ucapnya sambil tersenyum.

Dari hasil penjualan, setiap anggota kelompok mendapat keuntungan per tahun yang diterima setiap lebaran tiba dan ini tentu saja sangat membantu perekonomian keluarga.

"Mangrove adalah tumbuhan pesisir yang masyarakat dapat mengolahnya untuk menambah penghasilan. Tidak hanya menunggu suami pulang dari laut. Di kabupaten ini ada lima kecamatan daerah pesisir, pemerintah harus aktif dan mendukung kelompok-kelompok perempuan dengan pembinaan, pelatihan dan pemasarannya," kata perempuan ramah ini.

Dia bercerita, tahun 2009 dirinya bersama kelompok perempuan anggota Koperasi Muara Baimbai menyadari manfaat dan potensi mangrove lalu mengolahnya menjadi penganan yang baru di daerahnya melakukan hal ini. Selain itu adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan dengan melestarikan hutan dari kerusakan dan menjaga kawasan pantai dari abrasi dan erosi, serta melahirkan kader-kader konservasi.

Setiap hari Sabtu mereka melakukan pertemuan dan bergotong royong melakukan perubahan di lingkungannya dan mendukung pengelolaan kawasan wisata mangrove yang mereka miliki.

"Dulu mangrove hanya kayu bakar, sekarang Kelompok Muara Tanjung tidak pusing lagi kalau lebaran mau nyari uang kemana karena banyak unit-unit usaha kelompok ini. Tahun kemarin, suami dapat keuntungan Rp 1 juta per orang dan istri Rp 700.000, lain lagi uang tabungan. Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana memenuhi permintaan konsumen dengan keterbatasan bahan baku dan mendukung kawasan wisata mangrove Sungai Nipah," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

    Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

    Travel Update
    5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

    5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

    Travel Tips
    Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

    Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

    Travel Update
    4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

    4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

    Travel Tips
    KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

    KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

    Travel Update
    Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

    Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

    Travel Update
    Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

    Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

    Travel Tips
    Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

    Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

    Travel Tips
    Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

    Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

    Travel Update
    Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

    Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

    Travel Update
    Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

    Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

    Travel Update
    Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

    Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

    Travel Update
    Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

    Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

    Travel Tips
    Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

    Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com