Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Persaudaraan Dalihan Na Tolu

Kompas.com - 02/01/2013, 02:28 WIB

Oleh Muhammad Hilmi Faiq

Sepekan setelah dilantik menjadi Bupati Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Raja Bonaran Situmeang turun tangan mengurus persiapan makanan hingga cuci piring di acara pernikahan adik istrinya, Eva Simatupang, pada Agustus 2012. Inilah konsekuensi sebagai anak boru dalam konsep Dalihan Na Tolu.

Dengan konsep tersebut, ketika salah satu anggota keluarga dari pihak perempuan (istri) menikah, suami harus menjadi anak boru yang bertugas mengurusi secara rinci prosesi pernikahan, termasuk urusan dapur.

Tak heran meskipun ia seorang bupati, Bonaran ikut cawe-cawe. ”Saya ikut membantu urusan dapur seperti cuci piring dan mempersiapkan makanan,” ujarnya, akhir Desember lalu.

Untuk menggelar resepsi pernikahan, orang Batak Toba memang berpegang pada konsep Dalihan Na Tolu, yaitu konsep filosofis atau wawasan sosial-kultural masyarakat dan budaya Batak. Dalihan Na Tolu menjadi kerangka hubungan kekerabatan darah dan perkawinan yang mempertalikan kelompok.

Istilah Dalihan Na Tolu mempunyai arti tungku berkaki tiga. Ini menunjukkan tiga kedudukan fungsional sebagai konstruksi sosial yang terdiri atas tiga hal yang menjadi dasar bersama.

Ketiga tungku mewakili tiga pihak dalam pernikahan secara adat, yaitu hula-hula (keluarga pemberi istri), boru (keluarga penerima istri), dan dongan sabutuha (kelompok semarga).

Dari tiga kelompok itu, kelompok penerima istri (boru) inilah yang paling sibuk mengurusi urusan resepsi pernikahan. Adapun kelompok hula-hula sama sekali pantang membantu proses pernikahan tersebut.

Konsep Dalihan Na Tolu juga berlaku pada subetnis Batak lain, seperti Karo, Simalungun, Mandailing/Angkola, dan Pakpak. Orang Karo menyebut konsep ini dengan istilah Rakut Sitelu atau Daliken Sitelu. Istilah Daliken Sitelu juga istilah yang dipakai masyarakat Pakpak. Adapun subetnis Simalungun menyebutnya Tolu Sahundulan. Adapun orang Mandailing/Angkola tetap menyebutnya Dalihan Na Tolu.

Mengajarkan kesetaraan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com