Indikasi terus naiknya aktivitas Kawah Timbang terlihat dari luncuran uap air bercampur gas beracun sejauh 50-300 meter dari Kawah Timbang ke selatan (Kali Sat), Minggu pukul 07.15- 16.20. Sebelumnya, luncuran gas 50-150 meter.
Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, bau belerang tajam tercium pada jarak 550 meter dari Kawah Timbang. Pada malam hari, bau belerang tercium hingga 3 kilometer, mengikuti arah angin. Kondisi ini tak terjadi saat normal.
Menurut Kepala PVMBG Surono, pengukuran gas pada radius 500 meter dari Kawah Timbang tak dilakukan lagi sehubungan konsentrasi gas yang tinggi dan membahayakan pengamat Gunung Dieng dan teknisi lain.
Oleh karena itu, pengukuran konsentrasi gas dilakukan pada jarak 550 meter dari Kawah Timbang dengan jarak antartitik 50 meter.
Selain demi keselamatan petugas, menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiharjo, pemindahan pengukuran karena angin bertiup kencang dengan arah berubah-ubah. Akibatnya, petugas menjadi kesulitan mengukur konsentrasi karbon dioksida (CO
Hasil pengukuran, titik I menunjukkan semua gas>0, titik II semua gas>0, titik III, IV, dan V semua gas>0. Adapun titik VI, konsentrasi CO
Bila pengukuran di luar radius 500 meter gas CO
Kawah Timbang tercatat pernah dinaikkan statusnya jadi Siaga pada 29 Mei 2011, menyusul erupsi freatik yang mengeluarkan aliran gas sejauh 50 meter. Saat itu, warga di area kurang dari 1.000 meter dievakuasi ke SMA 1 Kecamatan Batur dan kerabat terdekat.