Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TMII Ingin Jadi Museum Terbesar

Kompas.com - 02/04/2013, 09:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berkeinginan menjadikan kawasannya yang seluas 150 hektar menjadi museum terbesar yang memberikan inspirasi bagi peradaban bangsa, selain sebagai wahana rekreasi.

Koordinator Museum-museum Badan Pengelola dan Pengembangan TMII, Arief Djoko Budiono menyampaikan hal itu, Senin (1/4/2013), dalam konferensi pers mengenai rangkaian acara menyambut ulang tahunnya yang ke-38.

Menurut Arief, TMII dapat disebut sebagai museum terbesar karena bukan hanya memiliki banyak museum, melainkan juga memiliki 33 anjungan provinsi yang lengkap dengan koleksi daerahnya.

”Kami memiliki kurang lebih 10.000 koleksi barang budaya dan 150 rumah arsitektur tradisional, yang tidak mungkin masih ada di daerah asalnya,” tutur Arief.

Pihaknya, saat ini, sedang mewujudkan ide baru untuk mengajak masyarakat berkunjung ke museum. TMII akan mengubah paradigma museum tidak hanya sebagai tempat menyimpan barang bersejarah dengan narasi secukupnya. Namun, akan dibuat kegiatan dengan melibatkan pengunjung dalam sebuah fragmen.

”Misalnya, di Museum Penerangan, ada rekaman peristiwa tsunami Aceh tahun 2004. Rencananya, kami akan menghadirkan saksi hidup yang merekam peristiwa itu dengan handycamnya, untuk menceritakan kembali peristiwa itu kepada para pengunjung,” kata Arief.

Arief berharap 13 tahun mendatang, setelah TMII berusia lebih dari 50 tahun, dapat menjadi kawasan cagar budaya. TMII tak berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi, tetapi tempat khusus untuk pelestarian budaya. ”TMII lebih fokus pada perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan museum tersebut,” ujar Arief.

Pelestarian budaya hidup

Staf Ahli Wakil Menteri Bidang Pendidikan Gaura Mancacaritadipura yang merupakan salah satu pembicara dalam kegiatan ini menuturkan bahwa TMII bukan sebagai tempat penyimpanan fosil, melainkan menjadi wahana pelestarian budaya yang hidup.

”Fungsi utama tempat ini harus dapat mentransmisikan warisan keanekaragaman budaya bangsa kita kepada generasi penerus,” ucap Gaura.

Kini, TMII juga sedang dalam proses dinominasikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda kategori The Best Practices, yang sudah digagas sejak 2010.

Proses tersebut, menurut dia, berlangsung lama karena ada regulasi baru dari pihak Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (Unesco) yang menyatakan setiap tahun hanya ada satu negara yang mengajukan diri menjadi nominasi. Namun, tahun ini, TMII menjadi nominasi tunggal untuk kategori itu.

”Saya bahagia mengumumkan bahwa sejak 31 Desember tahun lalu, TMII menjadi nominasi tunggal. Mudah-mudahan pada November 2014 akan ditetapkan oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda kategori Best Practices,” tutur Gaura.

Husaini Bachlia, salah satu pengunjung TMII dari Bogor, merasa fasilitas yang ada sangat bagus. Namun, banyak fasilitas publik, seperti toilet, perlu lebih dijaga kebersihannya. Sampah juga berserakan di jalan. (K06)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com