Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinonggi, Makanan Khas Suku Tolaki

Kompas.com - 01/05/2013, 18:42 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Tak sulit menemukan Rumah Makan Aroma Kendari milik Sri Dewi Tombili (33). Rumah makan yang menempati rumah toko (ruko) ini berada di Jalan La Ode Hadi, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Rumah Makan Aroma Kendari berada di bagian belakang jalan poros, sederet dengan beberapa ruko dan Swalayan Metro Kendari. Namun, para pelanggan tidak merasa kesulitan mencari rumah tersebut.

Rumah makan ini buka dari sekitar pukul 09.00 sampai sekitar 21.00. Pengunjungnya sangat banyak. Setiap hari, bisa didatangi sampai seratus pengunjung. Mereka ingin menikmati sinonggi, makanan khas Suku Tolaki, Kendari.

Sinonggi adalah makanan yang terbuat dari pati sari sagu. Di Sulawesi Selatan, ia dikenal dengan nama kapurung dan di Kepulauan Maluku disebut papeda. Meski memiliki kemiripan bahan, namun ia berbeda pada cara penyajian. Pada sinonggi, tepung sagu yang sudah dimasak tidak dicampurkan dengan sayur, kuah ikan, sambal (dabu-dabu), atau bumbu lainnya. Peracikannya diserahkan kepada selera masing-masing pengunjung.

“Ada sayur bening dan sayur santan. Kuah ikannya, ada ikan putih dan ikan kerapu. Sedangkan kuah dagingnya, ada daging ayam dan daging sapi yang dimasak tawooloho. Tawooloho (artinya) dimasak dengan daun belimbing asam,” kata seorang pelayan di Rumah Makan Aroma Kendari.

Sebelum dimasak, pati sagu direndam di dalam baskom, atau sejenisnya, dengan menggunakan air dingin selama satu malam. Biarkan hingga mengendap. Kemudian air dibuang. Ketika akan diolah menjadi makanan, sagu dicairkan dengan air dingin secukupnya. Lalu, siramkan air panas (sampai mendidih) sedikit demi sedikit sambil sagu diaduk-aduk hingga mengental. Orang bilang, ia menyerupai lem.

Sebaiknya, sebelum sagu diolah menjadi makanan siap saji, sayur, kuah ikan, serta sambal sudah disiapkan. Jadi bisa langsung dimakan pada saat sinonggi masih panas. Sayur dan sambal juga akan lebih nikmat jika ditambah dengan daun kemangi dan jeruk purut. Di Kendari, jeruk purut dikenal dengan nama jeruk Tolaki.

Harga yang dikenakan untuk sinonggi berbeda-beda, yakni antara Rp 20.000 sampai Rp 30.000 per porsi. Harga ini ditentukan dari lauk yang digunakan. Untuk pengunjung yang tak memilih sinonggi, sejumlah menu lain, seperti nasi putih, ikan bakar, ikan goreng, dan ayam goreng. Rumah Makan Aroma Kendari juga menyajikan aneka ragam minuman, mulai dari minuman kemasan, jus buah, kopi, dan teh pahit.

Mungkin karena harganya yang relatif mahal, pengunjung yang datang pun berasal dari kalangan menengah ke atas. Mereka umumnya pengusaha dan orang-orang kantoran yang memiliki asal usul dari Tolaki.

Di Kendari, rumah makan milik Sri Dewi Tombili memang menempati posisi istimewa di kalangan masyarakat. Sebab ia yang mempelopori penjualan sekaligus mengenalkan makanan khas Kendari. Apalagi, meski khas Kendari, rumah makan yang menjual sinonggi tidak sampai sepuluh tempat. Bahkan, makanan ini nyaris tak dapat ditemui di kabupaten dan kota lain di Sulawesi Tenggara.

Sri Dewi mengaku, rumah makan yang ia dirikan bersama suaminya ini memang ditujukan untuk mengangkat makanan khas Kendari yang selama ini secara turun temurun, hanya dikonsumsi di dalam rumah-rumah suku Tolaki. Sinonggi sebelumnya tak dikenal lebih luas dari itu.

“Kaum pendatang tak tahu makanan ini,” kata Sri Dewi yang asli Tolaki.

Bahkan, Sri membuka rumah makan Aroma Kendari dengan menu yang sama di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka. Daerah ini terkenal dengan banyaknya perusahaan tambang.

Tapi, sebagai makanan khas, dari mana Sinonggi berasal? Dari sejumlah penelitian yang dilakukan, sebetulnya tak ada yang mengetahui sejak kapan Suku Tolaki mengonsumsi sinonggi. Yang jelas, makanan ini sudah ada sejak ratusan tahun silam. Sama seperti beras.

Ada mitos bahwa pohon sagu tumbuh dengan sendirinya di perkampungan Kuko Hulu Sungai Konaweha, yang kini bernama Latoma Tua. Dalam bahasa Tolaki, ia disebut sowurere, yang artinya suatu kampung yang ditumbuhi ribuan pohon sagu. Lokasinya persis di dekat Tongauna, Kecamatan Ulu Iwoi, Kabupaten Kolaka.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com