Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ngelawar, Blusukan Dulu ke Pasar Ubud

Kompas.com - 10/05/2013, 08:27 WIB

Pihak Kamandalu hari itu sudah menyiapkan paket membuat soup gerang asem ayam, lawar nangka, lawar gedang, lawar klungah, sate lilit ikan, sate komoh, sate ayam rica-rica, sate manis daging sapi. Sebagai dessert-nya, Ketut Yogi menyiapkan pisang lawe.

Untuk membuat soup gerang asem ayam, Ketut Yogi, memasukkan daging ke dalam mangkuk sup. Selanjutnya basa genep, kaldu ayam, dan sereh yang dirajang. Lantas dimasukkan daun jeruk yang diiris halus dan daun salam. "Setelah itu masukkan sayur atau tomat atau wortel atau kentang sesuai dengan keinginan Anda. Lantas beri garam dan merica. Selesai sudah," kata Ketut Yogi. Cuma 5 menit Ketut Yogi sudah selesai membuat soup gerang asem ayam.

Menurut William untuk memasak memang lebih bagus menggunakan bumbu asli ketimbang MSG, karena lidah orang Indonesia sudah terbiasa. "Kita tidak pakai MSG (monosodium glutamat)," kata Ketut Yogi.

William menambahkan, kalau menggunakan bumbu asli, rasa enaknya di tengah. "Kalau menggunakan MSG, rasa enaknya di depan," katanya.

bumbu-bali

Aneka bumbu masakan Bali. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Selanjutnya untuk membuat lawar tersedia berbagai pilihan. Ketut Yogi memperlihatkan cara membuat lawar nangka yang bahannya dari nangka muda. Dia memasukkan madam ayam yakni daging ayam memakai bumbu bali plus santan. lantas kelapa yang sudah diparut, bawang goreng, cabe, terasi, limau, daun jeruk.

"Aduk kelapa sama madamnya. Lantas masukkan nangka yang sudah direbus dan dipotong-potong. Aduk sampai rata. Yang penting, ada madam, bumbu goreng, santan. Jadi. Silakan cicipi," kata Yogi seraya menyodorkannya kepada awak media yang mengelilinginya.

Kami pun menyodorkan tangan untuk mencicipinya. "Bagaimana? Enak kan?" kata GM Kamandalu Resort and Spa, Darmawan P Drajat sambil tersenyum.

Sementara pembuatan lawar gedang menggunakan pepaya muda dan lawar klungah menggunakan isi kelapa yang masih muda. Yogi pun mempersilakan awak media yang ingin membuat lawar untuk mempraktikkannya langsung. Satu persatu kami pun mencoba membuat lawar dengan dipandu Ketut Yogi.

Yang lebih menarik adalah pembuatan sate. Bahannya boleh beda, tapi cara pembuatannya secara umum sama. Di mana bahan-bahan tadi seperti ikan dan daging ayam yang sudah dipotong-potong dicampur dengan bawang goreng, bawang putih, cabai, terasi, bumbu genep diaduk. Selanjutnya masuk daun jeruk, garam, lada dan gula merah. "Diaduk dengan gemes ya," kata Yogi sembari tertawa.

Setelah adukan merata, barulah daging tadi siap ditusuk dan dibakar. Memang untuk mengaduk daging dan menusuknya lebih praktis menggunakan tangan tanpa sarung tangan, sehingga merasakan bumbu-bumbu meresap ke dalam daging. Awak media yang mencoba pun begitu antusias. Meski tangan belepotan dengan bumbu, mereka melakukannya dengan serius disertai di alam pedesaan Ubud yang masih asri itu.

Terakhir, Ketut Yogi mempraktikkan cara pembuatan pisang lawe. Bahannya pisang kepok yang sudah dipotong-potong diaduk dengan tepung beras, santan dan garam, lantas direbus di air yang mendidih. "Kalau sudah matang, pisang tersebut akan terapung ke permukaan. Kemudian diangkat, selanjutnya dicampur dengan kelapa parut dan gula jawa," kata Yogi.

sate-lilit

Proses membuat sate lilit. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Lengkap sudah acara memasak hari itu. Berikutnya semua menu masakan yang dibuat tersebut disantap bersama-sama di Yoga House Kamandalu Resort and Spa.

Ketut Yogi menjelaskan, inilah salah satu paket yang ditawarkan Kamandalu kepada tamu yakni cooking class. Paket dibagi dua, tamu bisa memilih ikut tur ke Pasar Ubud atau tidak. Kalau memilih cooking class dan tur ke pasar bisa menghabiskan waktu sekitar 3 jam. Tanpa tur ke pasar hanya 2 jam.

Paket ini sangat disukai turis dari Eropa. "Mereka tahu masakan Bali, pernah merasakan, tetapi belum tahu bagaimana cara membuatnya. Apalagi dalam cooking class ini para tamu akan mengetahui bagaimana cara penyajian makanan khas Bali dan memakan apa yang telah mereka buat," tambah Ketut Yogi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

    Travel Update
    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

    Travel Update
    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

    Travel Update
    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

    Travel Update
    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

    Jalan Jalan
    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

    Hotel Story
    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

    Jalan Jalan
    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

    Jalan Jalan
    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

    Travel Tips
    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

    Jalan Jalan
    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

    Jalan Jalan
    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

    Travel Tips
    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

    Travel Tips
    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com