Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kambing Goreng Djawas, Nikmatnya sampai Tulang Sumsum

Kompas.com - 13/05/2013, 12:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Anda penderita kolesterol, tetapi sangat ingin menikmati daging kambing? Jika Anda singgah ke Semarang, bolehlah mencoba menu khas Arab di Rumah Makan Djawas, Jalan Gatot Subroto No 102 Ungaran. Selain nasi kebuli yang sangat terkenal itu, di sini juga ada menu yang tak kalah istimewa, yakni kambing goreng. Konon, kambing goreng ala Djawas ini aman disantap oleh mereka yang punya masalah dengan kolesterol.

Biasanya kambing goreng ini melengkapi menu nasi kebuli. Namun jika ingin menikmati betul, cukuplah kambing goreng saja dengan nasi putih.

Satu porsi kambing goreng ala Djawas berisi daging seukuran tiga jari sebanyak empat potong. Rasanya gurih, sedikit manis, dan tidak bau (apek). Rasa gurihnya sudah pasti dari bumbu-bumbu dan rempahnya. Sementara itu, rasa manisnya berasal dari sari kurma, sekaligus menghilangkan bau apeknya.

"Sedari zamannya Datok saya waktu di kampung Petek dulu sampe sekarang Insya Allah rasanya sama. Bahan, komposisi bumbu rumusnya tetap paten. Yang jelas, tanpa micin. Soal non-kolesterol itu bukan klaim dari kami, tapi beberapa pelanggan mengatakan itu. Mungkin karena kita menjaga mutu bahan-bahannya. Minyaknya juga selalu yang baru," kata Fawzi Djawas, pemilik RM Djawas.

Mulai gigitan awal sampai akhir, kelezatannya tak berkurang. Bahkan, bumbu-bumbunya masih terasa sampai ke tulang-tulangnya. Maklum, saking empuknya, semua daging bisa lepas dari tulangnya.

"Itu sumsumnya yang di dalam tulang itu juga enak lho, Mas?" kata Maryam, suami Fawzi Djawas, saat melihat kami habis melahap semua yang ada di atas piring.

Tanpa pikir panjang dan malu-malu lagi, ujung garpu mulai mencari-cari sesuatu di lubang tulang. Sumsum kambing goreng. Ternyata nikmat juga, ya?

Sekadar informasi, semua menu makanan di RM Djawas ini sudah barang tentu berlemak. Namun siapa sangka, Maryam, sang pemilik sekaligus kokinya, adalah seorang vegetarian sejak kecil. Untuk semua menu masakan yang lezat-lezat itu, Maryam hanya mengandalkan feeling dan indra penciumannya saja.

"Ibu itu vegetarian sejak kecil. Susu tak doyan, apalagi daging. Ini kurang bumbu, kurang apa, masaknya cukup dilihat saja, tak pernah mencicipi," kata Fawzi Djawas soal kemampuan istrinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com