Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Kain Batik bagi Pengunjung Candi Prambanan

Kompas.com - 18/05/2013, 12:02 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ada yang beda jika Anda ingin memasuki salah satu peninggalan budaya bersejarah, yaitu Candi Hindu terbesar di Indonesia, Candi Prambanan, yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Dalam rangka melestarikan budaya yang kental budaya Jawa, pengurus Candi Prambanan mengharuskan pengunjung mengenakan sarung bermotif batik.

Ketika mengunjungi Candi Prambanan, rombongan media gathering XL langsung disambut hangat pengurus candi yang memberikan sarung bermotif batik sebelum memasuki area candi. Alasannya ialah untuk menghormati Candi Prambanan yang digunakan sebagai tempat beribadah.

Satu per satu, rombongan diberikan batik berwarna putih dengan bermotif batik berwarna hitam. Sarung itu langsung digunakan di pinggang para wisatawan. Terlihat kekompakan dari rombongan ketika menuju Candi Prambanan.

"Sejak 2010 lalu, kalau masuk Candi Prambanan, harus memakai sarung batik karena secara tidak langsung sebagai tempat beribadah umat Hindu pada zaman dahulu," kata Black, pemandu wisata di Candi Prambanan, Yogyakarta, Jumat (17/5/2013).

Black menjelaskan, beberapa candi di Yogyakarta memiliki beberapa keunikan. Pasalnya, candi memiliki dua kategori, yaitu untuk beribadah dan makam dari raja. "Kalau Candi Prambanan ini bukan makam, soalnya kategori candi ada dua, yaitu untuk ibadah dan makam," katanya.

Menurut Black, pengurus candi memberikan sarung bermotif batik karena para pengunjung mancanegara kerap menggunakan pakaian yang cukup minim. "Biasa turis mancanegara menggunakan celana pendek. Alhasil, untuk menghormati Candi Prambanan sebagai tempat ibadah, kemudian diberikan sarung bermotif batik," katanya.

Ketika Anda keluar dari arena Candi Prambanan, sarung bermotif batik itu pun harus kembalikan kepada pengurus. Perlu diketahui, candi ini adalah termasuk situs warisan dunia UNESCO.

Bangunan ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitekturnya berbentuk tinggi dan ramping sesuai gaya Hindu pada umumnya. Di tengah kompleks candi, terdapat Candi Siwa sebagai candi utama dan memiliki ketinggian mencapai 47 meter. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com