Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teladan Kebangsaan dari Sang Kiai

Kompas.com - 22/05/2013, 02:02 WIB

Kisah kepahlawanan ulama besar dan pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asyari, diangkat ke layar lebar dalam film Sang Kiai. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir dalam peluncuran perdana film sarat teladan kebangsaan dan ajaran Islam itu di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (20/5).

Film yang disutradarai Rako Prijanto itu dibintangi sejumlah aktor kawakan, seperti Ikranegara (pemeran KH Hasyim Asyari), Christine Hakim (Nyai Kapu), dan Agus Kuncoro Adi (KH Wahid Hasyim). Film kolosal dengan setting masa perjuangan kemerdekaan (1942- 1950) itu melibatkan 50 artis, 162 kru, dan 6.000 figuran.

Meski mengisahkan riwayat hidup Hasyim, penggalan kisah tentang berdirinya NU sama sekali tidak tersaji dalam film ini. Film ini lebih mengisahkan perjuangan Hasyim saat pendudukan Jepang dan masa awal kemerdekaan RI.

Kepemimpinan Hasyim dalam mengelola Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, menjadi awalan menarik. Dikisahkan bersahajanya Hasyim sebagai ulama besar dan dinamika keseharian santri yang khas dengan sarung dan peci.

Dinamika konflik dalam film ini mulai terasa saat penjajah Jepang hadir dan mengoyak ketenangan Tebuireng. Secara dramatis, konflik itu memuncak saat Hasyim ditangkap dan dijebloskan ke bui.

Dalam situasi itu, Hasyim memilih perjuangan menggunakan jalan damai. Pilihan yang oleh sebagian santri disadari maknanya setelah waktu berlalu. Meski demikian, untuk urusan akidah, Hasyim memberikan teladan keteguhan akan iman. Bahkan, ia tetap pada pendiriannya enggan menghormat bendera Jepang meski disiksa.

”Dalam hidup ada banyak yang bisa dikompromikan, tapi bukan akidah. Tidak ada hal yang lebih buruk dari menggadaikan akidah demi mencari selamat,” katanya.

Salah satu tonggak bersejarah yang menginspirasi patriotisme santri adalah saat Hasyim dan sejumlah ulama mengeluarkan ”resolusi jihad” melawan penjajah. Sang Kiai tidak hanya menyajikan pergumulan hidup dan pergulatan batin Hasyim, tetapi juga kisah santri.

Bagi Presiden, film ini memberikan banyak pelajaran. ”Saya harus mengatakan betapa besar rasa syukur kepada Allah, rasa hormat kepada pejuang, syuhada, pendiri republik, dan ulama besar,” katanya.

Presiden mengaku terharu dengan sejumlah adegan di film itu. (why)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com