Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT: Saya Tidak Berniat Jual Saham Garuda Indonesia

Kompas.com - 27/05/2013, 09:22 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha media, Chairul Tanjung, menegaskan, pihaknya tidak menjual saham saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meski hingga saat ini nilai saham GIAA masih di bawah harga penawaran saham perdana (IPO).

"Saya tidak berniat untuk menjual saham Garuda Indonesia. Saya membeli sahamnya tidak untuk menjualnya kembali," kata Chairul saat ditemui di Hanggar Garuda Maintenance Facility (GMF) di Cengkareng, Minggu (27/5/2013) malam.

Hingga akhir pekan kemarin, harga saham Garuda masih tertahan di Rp 580 per lembar saham. Adapun harga IPO saham GIAA adalah Rp 750 per lembar saham.

Chairul menambahkan, ia melihat Garuda Indonesia sebagai investor strategic. Portofolio saham Garuda Indonesia yang kini menjadi miliknya tidak untuk diperjualbelikan. Meski harga saham Garuda Indonesia terus turun, pemilik TransTV dan Trans7 ini menganggap hal tersebut merupakan mekanisme pasar.

"Kita tidak bisa memiliki pasar. Filosofisnya, kalau perusahaan maju, pasti harga sahamnya akan naik," tambahnya.

Sekadar catatan, Chairul Tanjung memborong sisa saham IPO PT Garuda Indonesia Tbk sebesar 2,47 miliar lembar atau 10,88 persen. Chairul Tanjung membeli saham Garuda tersebut melalui PT Trans Airways pada harga Rp 620 per lembar saham.

Harga pembelian saham Garuda tersebut terdiskon sekitar 17,3 persen dari saat penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 750 per lembar saham. Jika benar saham Garuda yang berada di tangan tiga sekuritas tersebut dilepas dengan harga Rp 620 per lembar saham, nilai total dana yang akan dikeluarkan Chairul Tanjung adalah sekitar Rp 1,554 triliun.

"Right issue"

Sementara itu, mengenai niat Garuda Indonesia yang akan melepas saham kembali (right issue) hingga 40 persen, Chairul juga menanggapinya secara enteng.

"Tergantung pemerintah. Kan pemegang saham mayoritas kan pemerintah. Saya kan pemegang mayoritas saham publik. Jadi, nanti terserah pemerintah," tambahnya.

Ditanya akankah tetap membeli saham Garuda Indonesia lagi, Chairul hanya menjawab singkat. "Kita akan ikuti," jelasnya.

Seperti diberitakan, Garuda Indonesia berencana right issue hingga 40 persen saham di tahun ini. Prosesnya harus mendapat persetujuan dari DPR. Tahun lalu, Garuda Indonesia menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Namun, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen atau 3,32 miliar saham yang terserap pasar. Untuk itu, sisanya sekitar 47,5 persen atau 3,008 miliar saham harus diserap tiga penjamin pelaksana emisi yang telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual saat IPO. Ternyata, Chairul Tanjung mengambil 10,88 persen dari sisa saham yang tidak terjual tersebut dengan harga diskon.

Baca juga: Chairul Tanjung Borong Saham Garuda Rp 1,5 Triliun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com