Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hmm... Garingnya Belut Lado Mudo Sungai Kalu

Kompas.com - 13/06/2013, 10:01 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

DI sepanjang jalan pasar Sungai Kalu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, deretan rumah makan berjajar di pinggir jalan. Ada satu yang diantara deretan rumah makan tersebut yang menjadi "ikon", paling sering dikunjungi oleh orang-oarng yang melintas.

Pada plang diatasnya, tertulis besar-besar "Rumah Makan Sungai Kalu".  Rumah makan berbentuk memanjang. Begitu masuk kursi dan meja lebar menyesaki ruangan yang terbagi menjadi dua. Tatanan piring yang berisi berbagai masakan siap santap terpajang etalase yang menghadap ke jalan raya.

Sang pemilik, Yul Amri, mengatakan bahwa rumah makan tersebut merupakan rumah makan generasi kedua turunan dari orang tuanya. Sajian masakan di rumah makannya sangat sederhana, menu yang paling digemari adalah Belut Lado Mudo.

Sajian belut yang diolah tak seperti belut kebanyakan, belutnya sangat garing, ditambah dengan olahan cabe hijau yang dipotong besar-besar membuat rasa sedikit pedas, seperti kebanyakan masakan-masakan khas Sumatera Barat. Menurut Yul, salah satu trik rahasia untuk membuat belut terasa sangat garing adalah pada tahap penggorengan.

Belut digoreng dengan waktu yang cukup lama, sampai menimbulkan rasa garing. Hasilnya? memang benar, rasa renyah yang timbul sampai membuat lupa kalau sedang menyantap belut. Bahkan, bagi yang tidak suka mengonsumsi hewan bertubuh licin tersebut, bisa-bisa malah ketagihan.

Belum habis menyantap kenikmatan belut, masakan lain yang menerbitkan air liur adalah dendeng batoko. Dendeng batoko merupakan salah satu masakan khas pada sebagian wilayah di Sumatera Barat. Banyak rumah makan di sana menjadikan dendeng sabagai menu andalan, termasuk Rumah Makan Sungai Kalu.

Dendeng dibuat dari daging sapi yang ditumbuk hingga berbentuk sangat pipih. Bedanya, untuk masakan berjenis dendeng, dendeng buatan rumah makan ini terbilang empuk, mudah dikunyah dan saat ditelan.

Selain masakan dendeng dan belut yang menggoda, nasi yang digunakan juga tak sama dengan rumah makan yang lain. Menurut Yul, beras yang digunakan yakni beras caredek atau orang banyak menyebut dengan beras redek. Beras Redek dengan tekstur pulan merupakan beras asli dari Solok Selatan.

Untuk harga, satu porsi belut dan dendeng menggunakan piring kecil berisi beberapa potong hanya ditawarkan Rp 11.000. Namun harga yang dikeluarkan tak seberapa dibanding dengan kenikmatan yang didapat dari olahan belut dan dendeng. Hmm...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

    Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

    Travel Update
    Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

    Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

    Travel Update
    Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

    Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

    Hotel Story
    10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

    10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

    Jalan Jalan
    Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

    Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

    Travel Update
    Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

    Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

    Travel Update
    3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

    3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

    Travel Update
    Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

    Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

    Hotel Story
    iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

    iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

    Travel Update
    9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

    9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

    Jalan Jalan
    Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

    Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

    Travel Update
    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    Travel Tips
    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Travel Update
    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    Travel Update
    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com