Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Mimika Dinilai Tak Serius Garap Wisata Cartensz

Kompas.com - 30/07/2013, 13:05 WIB
TIMIKA, KOMPAS.com - Direktur PT Adventure Cartensz, Maksimus Tipagau, menilai Pemkab Mimika, Papua, tak serius menggarap potensi wisata Puncak Cartensz untuk mendorong perekonomian masyarakat di kawasan sekitar itu.

Berbicara kepada Antara di Timika, Senin (29/7/2013), Maksimus mengatakan sejak beberapa tahun lalu Pemkab Mimika melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga merencanakan pengembangan kawasan Mulu, Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura sebagai desa wisata.

Gagasan itu muncul bersamaan dengan peresmian lapangan terbang di Mulu, Kampung Tsinga, pada Februari 2011.

Kampung Tsinga yang berada di sisi selatan kaki Gunung Nemangkawi atau Puncak Cartensz dipandang sebagai jalur pendakian paling singkat menuju puncak gunung yang tertutup salju abadi itu.

Namun jalur tersebut selama ini belum pernah dilalui para pendaki karena medan yang terjal. Di sisi lain, tidak ada fasilitas yang tersedia di lokasi itu mengakibatkan para pendaki lebih memilih jalur pendakian dari arah Ilaga, Sugapa atau Beoga.

Menurut Maksimus, seharusnya Pemkab Mimika melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga mengembangkan potensi wisata Puncak Cartensz melalui Mulu, Kampung Tsinga.

"Kami tidak melihat ada kesungguhan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi wisata Cartensz melalui Mulu, Tsinga. Seharusnya ini yang perlu didorong oleh pemerintah daerah agar kehidupan ekonomi dan budaya masyarakat lokal diangkat," kata Maksimus.

Ia mengatakan meskipun pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat gencar mempromosikan pariwisata Indonesia ke mancanegara, namun jika pemerintah daerah di Papua bersikap apatis maka upaya tersebut tidak memberikan manfaat apa pun bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.

Maksimus mengatakan, strategi promosi potensi wisata di berbagai daerah di Papua perlu mendapat dukungan anggaran dari pemerintah daerah setempat.

"Daerah-daerah di Papua harus berani memperkenalkan potensi wisatanya ke luar negeri melalui Bali dan tempat-tempat lain agar wisatawan mau datang ke Papua. Pemda harus menyiapkan profil kabupaten, potensi-potensi wisata unggulan, membuat brosur, video dan lain-lain untuk dijual. Kalau terjadi transaksi maka terjadilah kunjungan wisatawan. Hal-hal seperti ini tidak dilakukan oleh pemerintah daerah," papar Maksimus.

KOMPAS/HARRY SUSILO Kamp terakhir tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia di Lembah Danau-Danau Pegunungan Jayawijaya, Papua, Rabu (21/4/2010). Kawasan di ketinggian 4.250 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini merupakan tempat menginap terakhir sebelum puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu (4.884 mdpl). Tim inti ekspedisi Tujuh Puncak Dunia berhasil mencapai puncak Ndugu-Ndugu pada Minggu (18/4/2010).
Gencarnya promosi wisata Cartensz melalui jalur Ilaga, Sugapa dan Beoga selama ini oleh PT Adventure Cartensz membuat banyak tim ekspedisi tertarik mengunjungi Puncak Cartensz.

Setiap tahun PT Adventure Cartensz bisa mendatangkan lima sampai 10 grup wisatawan yang melakukan ekspedisi pendakian ke Puncak Cartensz. Setiap grup terdiri atas lima hingga 13 orang wisatawan yang berasal dari berbagai negara di Eropa dan Amerika.

Dalam setiap kegiatannya, tambah Maksimus, PT Adventure Cartensz menjalin kerja sama dengan Polres Mimika, Polda Papua dan berbagai instansi terkait. Kerja sama serupa juga dilakukan dengan berbagai kedutaan besar negara asing di Jakarta.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com