Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2013, 10:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com —
Gangguan lidah pendek atau yang dikenal dengan istilah tongue tied (TT) pada bayi merupakan salah satu penghambat proses menyusui. Maka TT pun berpotensi mengurangi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Istilah TT yang diartikan lidah pendek sebenarnya bukan karena ukuran lidah yang benar-benar pendek, melainkan untuk menggambarkan gangguan jaringan ikat yang menghubungkan dasar lidah dengan ujung lidah bagian bawah/tali lidah (frenulum). Dalam istilah kedokteran, TT disebut juga sebagai ankiloglosia.

Dr Yetty Movieta Nency, SpA, pakar kesehatan anak dari RSUP dr Kariadi Semarang menjelaskan, jenis TT bervariasi dari ringan hingga berat. Pada kasus ringan, lidah hanya "terikat" oleh membran yang tipis, sedangkan pada kasus berat lidah terikat menyatu dengan dasar mulut.

"TT lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan bila ada anggota keluarga lain yang memiliki TT, kemungkinan terjadinya lebih besar," paparnya dalam seminar "Breastfeeding Update in Daily Practise" oleh Asosiasi Konsultan Laktasi International Indonesia (AKLII) Rabu (28/8/2013) di Jakarta.

Yetty mengatakan, TT dapat mengganggu proses menyusui karena menimbulkan masalah pelekatan saat menyusui. TT juga dapat membuat nyeri pada puting ibu karena pengisapan yang tidak sempurna. "Bayi jadi mengunyah payudara bukan mengisapnya," jelasnya.

Pengisapan payudara yang salah juga berakibat ada produksi ASI yang sedikit. Ini karena rangsangan pada payudara kurang. Hasilnya, bayi tidak mendapatkan cukup ASI.

Menurut penelitian pada tahun 2005, imbuh Yetty, insiden TT terjadi 4-5 persen. Dan pada 49 bayi TT dengan 98 kontrol menunjukkan, bayi-bayi dengan TT tiga kali lebih sering diberikan susu botol pada satu minggu pertama.

Mia Sutanto, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dalam pemaparannya mengatakan, tata laksana untuk TT yang paling umum adalah frenotomi atau pemotongan tali lidah. "Frenotomi aman hampir tanpa komplikasi dan sangat efektif jika dilakukan dengan tepat," jelasnya.

Selain itu, memberikan ASI perah dalam botol juga bisa menjadi pilihan bagi bayi dengan TT. "Tidak masalah kalau ibu tidak bisa menyusui bayi, ASI diperah saja dan berikan dengan botol," ujarnya.

Saat menyusu dari payudara, bayi harus mengisap dengan menggunakan otot-otot mulut. Sementara pemberian ASI perah dalam botol memudahkan bayi dengan TT untuk mengisap. Sayangnya, pemberian ASI dengan botol bisa memberikan efek kurang baik pada struktur langit-langit mulut bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com