Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Herry Yogaswara, yang melakukan Kajian Politik-Ekonomi Pelestarian Cagar Alam Situs Banten Lama bersama Tine Suartina menuturkan, saat ini pengelolaan situs Banten dikelola bersama oleh pemerintah provinsi, pemerintah kota dan kabupaten, Badan Pengelola Cagar Budaya (BPCB) Serang, yayasan keagamaan Buddha, swasta, serta kelompok masyarakat yang disebut dengan kalangan kenadziran. Seharusnya peran pemerintah lebih dominan, tetapi kenyataannya kalangan kenadziran yang berperan lebih besar.
Kenadziran adalah kelompok yang berfungsi sebagai penjaga dan pengelola harta wakaf, melestarikan masjid dan makam. Kenadziran diberi otoritas untuk mengumpulkan uang dari peziarah dan pengunjung masjid yang jumlahnya mencapai 5 juta orang per tahun. Mereka juga berwenang menentukan siapa yang memanfaatkan tanah wakaf untuk digarap.
Ada dua kelompok kenadziran dengan masa pengelolaan masing-masing selama 5 tahun. Namun, kesepakatan tidak berjalan baik sehingga timbul konflik di antara dua kelompok itu.
”Hal ini mengakibatkan pihak lain enggan masuk ke pengelolaan situs, termasuk pemerintah,” kata Herry. Dia mencontohkan, pemerintah provinsi memberikan dana pemugaran kawasan Masjid Agung tanpa melibatkan BPCB Serang.
Rendahnya kesadaran warga menyumbang kerusakan fisik situs. Banyak coretan cat berwarna di dinding Istana Kaibon dan Istana Surosowan. Bangunan dirusak dengan benda tajam.
Warga menggunakan lahan situs untuk pertandingan sepak bola dan menggembalakan ternak. ”Terlalu sering kena hantaman bola atau gesekan hewan akan merusak situs,” ujar Herry.
Suwarno, petugas BPCB Serang, mengaku tidak berdaya menghadapi polah warga yang sangat abai terhadap keberadaan situs.
Apabila kondisi ini dibiarkan terus, jangankan mengulang kejayaan masa lalu, situs yang tersisa pun akan lenyap ditelan zaman. (Dwi As Setianingsih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.