Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi "Mepe Kasur Abang Cemeng" di Banyuwangi

Kompas.com - 07/10/2013, 18:12 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tradisi 'mepe kasur' atau menjemur kasur (tempat tidur) merupakan tradisi unik yang ada di Desa Wisata Using, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Berbeda dengan desa-desa lain, kasur dijemur secara bersamaan sepanjang jalan di Desa Kemiren mulai jam 7 pagi. Selain itu, warna kasur yang dijemur juga seragam yaitu warna hitam dan merah.

Paidi, warga setempat menjelaskan kepada Kompas.com bahwakasur di desa Kemiren memang unik dan berbeda dibandingkan desa-desa lain yang ada di Banyuwangi.

"Kasur Abang Cemeng. Abang artinya merah dan cemeng artinya hitam. Jadi sisi atas dan bawah kasur berwarna hitam, sedangkan kelilingnya berwarna merah," katanya.

Paidi menjelaskan setiap pengantin baru yang tinggal di Kemiren akan mendapatkan kasur abang cemeng. Paidi mengaku sudah belasan tahun sejak menikah, dia menggunakan kasur abang cemeng sampai saat ini.

Sementara itu, Purwadi, Ketua Masyarakat Adat Desa Kemiren mengatakan, jika ada filosofi khusus dari pemilihan warna hitam dan merah pada kasur masyarakat Kemiren.

"Cemeng atau hitam adalah simbol dari tolak bala, sedangkan abang atau merah adalah simbol dari keabadian rumah tangga. Jadi dengan menggunakan kasur abang cemeng diharapkan pasangan pengantin baru terhindar dari kesialan dan bisa langgeng," katanya.

"Mepe kasur" sendiri dilaksanakan setiap awal bulan Dzulhijjah dalam kalander Islam. Setelah 'mepe kasur', warga Kemiren berdoa di makam Buyut Cili, leluhur Desa Kemiren dilanjutkan dengan arak-arakan barong dan obor blarak yang dibuat dari daun kelapa kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket dan Jam Buka Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang

Harga Tiket dan Jam Buka Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang

Travel Update
Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64 di Sukabumi, Ada Atraksi Akrobatik

Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Ke-64 di Sukabumi, Ada Atraksi Akrobatik

Travel Update
11 Kewajiban Pendaki Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi Demi Keselamatan

11 Kewajiban Pendaki Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi Demi Keselamatan

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Balita

6 Tips Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Balita

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di Taman Satwa Cikembulan, Catat Jadwal Show

Aktivitas Seru di Taman Satwa Cikembulan, Catat Jadwal Show

Jalan Jalan
Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Travel Update
Cara Menuju ke Taman Satwa Cikembulan Garut Jawa Barat

Cara Menuju ke Taman Satwa Cikembulan Garut Jawa Barat

Jalan Jalan
5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah

5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Terbaru di Taman Satwa Cikembulan

Harga Tiket Masuk Terbaru di Taman Satwa Cikembulan

Jalan Jalan
Taman Satwa Cikembulan, Kebun Binatang Favorit Keluarga di Garut

Taman Satwa Cikembulan, Kebun Binatang Favorit Keluarga di Garut

Jalan Jalan
4 Wisata Dekat Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Wisata Edukasi dan Sejarah

4 Wisata Dekat Pasar Kreatif Jawa Barat di Bandung, Wisata Edukasi dan Sejarah

Travel Update
Hujan Misterius Terjadi di Dalam Kabin Pesawat JetBlue A320

Hujan Misterius Terjadi di Dalam Kabin Pesawat JetBlue A320

Travel Update
Desa Lauterbrunnen di Swiss Akan Pungut Biaya Masuk Akibat Lonjakan Wisatawan

Desa Lauterbrunnen di Swiss Akan Pungut Biaya Masuk Akibat Lonjakan Wisatawan

Travel Update
Spot Sunrise Dekat Candi Borobudur, Sekalian Kunjungi

Spot Sunrise Dekat Candi Borobudur, Sekalian Kunjungi

Jalan Jalan
Jumlah Penumpang di Stasiun Malang Saat Libur Waisak Naik 37 Persen

Jumlah Penumpang di Stasiun Malang Saat Libur Waisak Naik 37 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com