Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Kantor, Langsung "Ngabur" Ke Purwokerto

Kompas.com - 08/11/2013, 16:16 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

Mengunjungi Baturraden paling tepat adalah pagi hari. Pada saat itu, masih jarang pengunjung yang datang. Berada di pegunungan, siap-siap saja untuk merasakan hawa dingin menggigit kulit. Jangan lupa menggunakan baju tebal.

Untuk menuju Baturraden bisa menggunakan angkutan dari terminal Purwokerto. Angkutan kecil tersebut akan langsung mengantar di depan pintu masuk wana wisata. Sedangkan jika Anda ingin menemui kenyamanan dengan menggunakan kendaraan priobadi, bisa saja.

Di Purwokerto ada agen peminjaman mobil ternama. Namanya Moreno. Peminjaman mobil mulai dari Rp 150.000 per hari.

Kemudian, apa saja yang bisa dilakukan di Baturraden? Banyak. Mulai dari bertualang di Baturraden Adventure Forest (BAF), hingga mengunjungi curug yang tersimpan di wana wisata.

Dimulai saja dari wana wisata Baturraden, di sini seperti taman bermain. Dari sana, Anda bisa menuju pancuran telu (tiga) dan pancuran pitu  (tujuh). Di pancuran tujuh malah Anda bisa pijat dengan belerang.

Setelah dari sana, langsung saja ke Baturraden Adventure Forest. Nah, disini Anda merasakan seperti tinggal di dalam rimba hutan. Namun tenang saja, rimba di sini tak menyeramkan, malah menenangkan. Biasanya, pengelola BAF akan menawarkan paket wisata tergantung keinginan pengunjung.

Kelar dari Baturraden, malam hari jangan langsung balik ke hotel. Anda bisa main-main di alun-alun Purwokerto. Di sana banyak ditemukan penjaja makanan, juga menjadi tempat muda-mudi untuk berkumpul.

Minggu

Hari Minggu, sebelum pulang ke rumah, saatnya berburu oleh-oleh. Oleh-oleh khas Purwokerto ada nopia dan tempe mendoan. Toko nopia sangat mudah ditemui di sepanjang jalan kota. Bahkan di beberapa toko, Anda bisa melihat langsung proses pembuatan nopia.

Oh ya, jangan lupa juga untuk mencicipi rumah makan khas Banyumasan. Misalnya saja Umaeh Inyong, tempat makan jadul bergaya Belanda. Meski begitu, bagian dalam rumah makan sangat bersih dengan menu yang ditawarkan merupakan panganan khas makanan masyarakat sehari-hari.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Rumah Batik Anto Djamil, Kauman, Sokaraja, Banyumas
Masih kurang? Tenang, masih ada oleh-oleh lain yaitu batik. Belanja batik bisa Anda temui di aerah Kauman, Sokaraja. Di sini adalah kampung batik. Beberapa rumah dirubah layaknya butik batik. Namun ada satu yang paling terkenal yaitu Rumah Batik Anto Djamil.

Liburan di Purwokerto memang terasa singkat. Namun menyenangkan bukan? Setidaknya, Anda bisa mengenal daerah ini. Kota yang biasa hanya menjadi perlintasan menuju kota lain di Jawa Tengah atau Jawa Timur. Salah satu keunikan saat berada di Purwokerto adalah bahasa penduduknya yang sering disebut "Jawa Ngapak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com