Dibuka oleh suara Joy Tobing yang menyanyikan "Bersama Kita Bangkit (Together We Rise)" yang ditulis oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ratusan seniman ini tampil di depan para hadirin dengan menampilkan suguhan kebudayaan nan apik dan menakjubkan dari berbagai latar bangsa.
Meskipun begitu, semua aksi disajikan dalam suatu penampilan tunggal yang memungkinkan munculnya sebuah bentuk seni baru. Bentuk baru itu juga dikenal sebagai dinamika swarming intelligence, di mana banyak perbedaan disatukan ke dalam kelompok besar.
Hadir dalam gala dinner adalah Presiden Yudhoyono bersama Ani Yudhoyono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Wakil Menteri Pendidikan Kebudayaan Windhu Nuryanti, serta para kepala negara, peraih nobel, para menteri kebudayaan, LSM, praktisi kebudayaan dan para pemegang kepentingan lainnya. Mereka berada di Bali untuk menghadiri WCF.
Berbicara pada gala dinner tersebut, Nuh menceritakan pada tahun 2005 Presiden Yudhoyono pertama kali mencetuskan ide tentang pentingnya budaya dalam pembangunan yang berkelanjutan. "Ini berarti kita harus melihat budaya sebagai elemen penting. Kita tidak akan punya masa depan tanpa adanya budaya," tutur Nuh.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan