Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2013, 14:45 WIB
Peradaban sungai masyarakat adat Dayak membentuk struktur sosial dan berbagai pengetahuan serta kearifan lokal tentang hidup di sungai-sungai raksasa di Kalimantan, mulai dari Mahakam, Barito, hingga Kapuas. Mereka tahu bagaimana memanfaatkan sungai, berikut memanen segala kekayaannya. Beragam kearifan lokal, pengetahuan, juga mitologi dan kepercayaan membangun penghormatan masyarakat adat Dayak atas segala kemakmuran yang diberikan sungai.

Syahdan, tersebutlah Bowak, seorang manusia yang diculik para penguasa kayangan atau dunia atas yang penuh kemakmuran. Di alam atas, Bowak akhirnya mengetahui asal-usul kekayaan dunia atas. Bowak melihat bagaimana sebuah benda bernama ”mihing” selalu penuh belanga berisi beraneka permata dan emas dari dunia manusia.

”Ketika para penguasa dunia atas membuat mihing baru, Bowak diikat di tempat yang jauh. Bowak berteriak, ia melihat para penguasa kayangan membuat mihing. Ketika dikurung di bawah sebuah gong raksasa, Bowak mengaku melihat cara membuat mihing. Ia mengaku tak bisa melihat jika matanya ditutupi jaring penangkap ikan. Maka, wajahnya pun ditutupi jaring ikan,” tutur Yemima Yulita, Kepala Seksi Sarana Promosi Dinas Pariwisata, Seni, dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Tengah.

Yemima menuturkan legenda Dayak Ngaju itu di samping replika sebuah mihing, berupa jalinan delapan jenis rotan dan kayu yang membentuk sewujud rangka kapal tanpa dinding setinggi 1,5 meter. Panjang replika mihing koleksi Museum Balanga di Palangkaraya itu sekitar 10 meter. Ukuran aslinya bisa mencapai 10 kali ukuran replika itu.

”Bowak yang kembali ke alam manusia membuat mihing dan menanamnya di dasar sungai, dan mihing selalu mendatangkan banyak ikan. Kekuatan magis mihing, antara lain, diyakini berasal dari kayu tawe, kaja, tabulus, banuang, dan puri yang diukir sebagai patung yang berjajar di ’pintu mihing’. Patung-patung yang mengundang dan mempersilakan ikan-ikan untuk masuk ke dalam mihing. Mihing adalah salah satu lambang filosofi orang Dayak yang erat terkait dengan budaya sungai,” kata Yemima.

Lantai dua Museum Balanga penuh koleksi yang menunjukkan kedekatan orang Dayak dengan sungai. Sebuah lanting atau rumah terapung berisi beragam alat penangkap ikan. Terdapat berjenis-jenis tombak ikan mulai dari sahimpang, sahimpang banan, bahola, hingga pakihu. Juga berjenis-jenis pancing, bubu penangkap ikan, hingga aneka jala yang dirajut dari tali berbahan kulit dan akar pohon.

Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah Sabran Achmad menyebut lanting, rumah apung ”berfondasi” batang-batang kayu besar itu, sebagai kearifan lokal masyarakat adat Dayak dalam menyelaraskan hunian dengan kondisi alam. ”Batang-batang yang menjadi fondasi lanting memungkinkan rumah tersebut dapat mengapung mengikuti pasang surut muka air sungai. Lanting tak pernah kebanjiran,” kata Sabran.

Dari 74,3 juta hektar luas Pulau Kalimantan, seluas 53,7 juta hektar menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Di dalam 53,7 juta hektar itu, mengalirlah berpuluh-puluh sungai raksasa, termasuk Sungai Kapuas di Kalimantan Barat (1.143 kilometer), Sungai Barito di Kalimantan Tengah (880 kilometer), dan Sungai Mahakam di Kalimantan Timur (980 kilometer).

Sungai-sungai tersebut masing-masing memiliki anak-anak sungai, tempat manusia Dayak tinggal dengan segenap tradisi sungainya. Sabran menyebutkan, di Kalimantan Tengah saja orang Dayak terbagi dalam empat suku induk: Ngaju, Ot Danum, Lawangan, dan Maanyan. ”Dari empat suku besar ini, ada 131 anak suku. Tiap wilayah yang dibatasi anak sungai mempunyai adat istiadat, martabat, dan tingkah laku sendiri. Itulah yang disebut anak suku tadi,” ujar Sabran.

Antropolog Marko Mahin mengatakan begitu vitalnya peranan sungai dalam menghimpun beratus-ratus anak suku Dayak sehingga sungai-sungai di Dayak membentuk identitas bersama orang Dayak yang berada di daerah aliran sungai (DAS) yang sama. ”Ketika disebut orang Barito atau orang Kahayan, mereka merasa satu. Itulah yang kerap diistilahkan sebagai politik aliran. Aliran DAS mempersatukan,” kata Marko.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

Travel Tips
AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Travel Update
Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Jalan Jalan
Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Travel Update
Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Travel Update
Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Travel Update
6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

Hotel Story
Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com