Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Bentuk Forum Komunikasi

Kompas.com - 17/03/2014, 12:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membentuk Forum Komunikasi Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Kepariwisataan yang diikuti para pihak dari kalangan swasta, akademisi, organisasi non-pemerintah serta lima kementerian dan lembaga.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Senin (17/3/2014), mengatakan forum ini diharapkan akan menjadi wadah komunikasi dan koordinasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan berkelanjutan di bidang kepariwisataan.

"Forum Komunikasi ini sangat strategis untuk mencari masukan dalam penyusunan skema Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 bidang kepariwisataan yang nantinya akan menjadi basis untuk menyusun cetak biru visi, program dan rencana aksi pembangunan pariwisata berkelanjutan," katanya.

Pada kesempatan itu, lima kementerian menyampaikan kebijakan dan strategi sektor dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri.

Sejumlah pembicara internasional juga turut memberikan masukan, di antaranya Brian T Mullis, CEO and Founder Sustainable Travel International-GSTC.

Forum juga membahas materi implementasi program dan kegiatan sektor tersebut serta Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Dewan Nasional Perubahan Iklim, Sustainable Management Group, dan Research Center for Climate Change Universitas Indonesia.

"Hasil pembicaraan akan menjadi masukan untuk mengambil langkah-langkah nyata guna mengoptimalkan akselerasi pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan," ujar Mari.

Mari mengatakan, berbagai masukan dari sektor terkait akan semakin memperjelas peran para pemangku kepentingan termasuk untuk melakukan koordinasi agar tercapai sinergi antara program dan rencana.

"Rencana aksi yang penting antara lain adalah pengembangan standar, verifikasi, sertifikasi dan pelatihan," katanya.

Di samping itu juga dibahas keperluan untuk membentuk National Sustainable Tourism Council dan Tourism Stewardship Council dengan dukungan kerja sama internasional dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC), Rainforest Alliance, Sustainable Travel International dan UN World Tourism Organization (UNWTO) agar dapat mengembangkan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan di sektor pariwisata.

Menurut Mari, pertemuan hari ini dalam bentuk Forum Komunikasi diharapkan dapat menyatukan pemahaman dan masukan untuk rencana jangka menengah pemerintah dan memulai proses penyusunan cetak biru, program dan rencana aksi yang terkoordinasi antara semua pihak untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

"Komitmen semua sektor dan pihak terkait diperlukan agar pengembangan pariwisata dapat mengsejahterakan rakyat tanpa terjadi kerusakan lingkungan, dan dampak negatif terhadap tatanan sosial dan budaya kita," kata Mari.

Menparekraf berharap Indonesia dapat segera memiliki wadah Sustainable Tourism Council/Tourism Stewardship Council yang dapat menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan dan dapat menjalin jaringan dan kerja sama dengan pihak-pihak luar bila diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com