Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Pria Perkasa

Kompas.com - 12/07/2014, 17:25 WIB
DUA kelompok pria tampan berdiri saling berhadapan membentuk dua baris yang dipisahkan di tengah oleh tiga orang pemusik tabla dan rebana. Seluruhnya mengenakan busana tradisional Emirati, yaitu jubah putih bernama dishdasha. Bagian kepala ditutup gutrah, atau kerudung dan diikat dengan tali hitam yang disebut olga. Selain pemusik, para pria ini menggenggam tongkat gembala unta.

Apakah mereka hendak adu kekuatan bersenjatakan tongkat ini? Tidak juga, karena kelompok pertama mengumandangkan sebentuk lagu, diiringi instrumen yang dimainkan para pemusik. Sementara kelompok kedua bergandeng sebelah tangan dan tangan lainnya lincah memainkan tongkat, termasuk membuat gerakan seolah menancapkannya ke permukaan tanah. 

Beberapa saat kemudian, kelompok kedua menjawab lantunan suara kelompok pertama, sementara kelompok pertama ganti menari seperti yang tadi dilakukan kelompok kedua. Begitu seterusnya, gerakan rancak “dibalas” sepotong lagu dan tarian lincah bergantian.

Itulah bagian yang dinamakan tarian Razafat dan para penarinya dikenal sebagai razzafeen. Lantas seorang penari muncul ke tengah-tengah arena, menyandang sebuah senapan. Melempar-lemparkannya ke udara bak seorang gitapati atau mayoret. Ia pun bergerak cekatan di antara kelompok razzafeen. Tarian ini dikenal sebagai Yula.

Anda dapat menyaksikan pentas tarian para pria tampan lagi perkasa ini di berbagai tempat di jazirah Arab, seperti di Cultural Village, Abu Dhabi. Atau bila Anda tengah bepergian dengan perhentian di Abu Dhabi atau Dubai. khususnya di saat bulan Ramadan, tarian ini juga dipertunjukkan di bandar-bandar udara. Cari saja sumber suara yang dihasilkan dari tabla dan rebana. Biasanya di situlah tarian tadi digelar.    

Dua tarian ini termasuk dalam tarian tradisional Emirati. Masyarakat Uni Emirat Arab sampai Teluk Arab akrab dengan keduanya, yang senantiasa dibawakan dalam pesta pernikahan, hari-hari peringatan nasional sampai di acara kumpul keluarga dan kerabat. Intinya berbagi kebahagiaan dengan menari dan berteriak riang.

Yula juga dikenal sebagai Al Ayyala atau Iyala, dipetik dari kata “yaly”, artinya “penyerang”.  Kisahnya berawal saat perkemahan kaum Bedouin yang tinggal di dataran tinggi diserang. Gendang dan teriakan pun dibunyikan sebagai tanda bahaya dan saat musuh dipukul mundur, merekamelakukan tarian kemenangan. Inilah awal tari Yula, terkadang dibawakan bersama senapan dan pedang terhunus.

Sementara tongkat gembala unta dalam tarian Razafat adalah refleksi pentingnya peranti ini di Timur Tengah. Tongkat dijadikan sebagai alat bantu berjalan di gurun, mengurusi ternak sampai senjata pertahanan diri. Di Mesir, juga dikenal tarian martial art menggunakan tongkat ini, yang disebut Tahtib.  

Sungguh, suguhan visual para pria berjubah dalam memainkan tongkat dengan koreografi rancak ini bisa dijadikan gerbang atau awal mengenali tujuan-tujuan wisata di Timur Tengah.  Perkasa sekaligus ceria! (R. Ukirsari Manggalani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com