Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Banyak, Perawan di Barat Indonesia

Kompas.com - 15/07/2014, 14:22 WIB
JIKA di timur Indonesia punya surga bernama Raja Ampat, di barat Indonesia terdapat Pulau Banyak. Gugusan pulau di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh ini bagaikan perawan karena keindahan alamnya yang masih alami, berupa pantai berpasir putih bersih, laut jernih, dan langit biru.

"Selain itu, di sini belum banyak orang sehingga sangat cocok untuk melepas penat di tengah kesibukan,” ujar Steve (40), wisatawan asal Australia ketika ditemui di salah satu resort di Pulau Bangkaru, Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, pekan lalu.

Pulau Banyak merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil. Letaknya di perairan Samudra Hindia atau sekitar 20 mil laut (37,04 kilometer) dari daratan Sumatera. Pulau ini terdiri dari 99 pulau besar dan kecil. Penghuninya sekitar 6.000 jiwa dengan pekerjaan mayoritas nelayan.

”Dari cerita Legenda Tuan Tapa yang berkembang di masyarakat setempat, konon pulau ini dahulu satu pulau besar. Namun, pulau besar itu hancur berkeping-keping karena pertarungan antara Tuan Tapa yang bertinggi sekitar 12 meter dan dua naga asal negeri Tiongkok,” ucap Mansurddin (39), seorang warga asli Pulau Balai, Pulau Banyak.

Pulau Banyak memiliki potensi wisata yang kaya. Hampir semua gugusan Pulau Banyak memiliki pantai berpasir putih bersih, seperti di Pulau Palambak. Hamparan pantai berpasir putih di Palambak terbentang lebih dari 5 kilometer. Sangat cocok untuk bermain pasir dan berjemur menikmati pancaran sinar matahari.

Di beberapa pulau pun terdapat titik untuk menyelam dan melihat pemandangan bawah laut, berupa terumbu karang dan ikan laut berwarna-warni. Salah satu titik menyelam terdapat di perairan Pulau Tailani. Bahkan, karena air lautnya jernih, pemandangan bawah laut itu bisa dinikmati dari permukaan laut tanpa harus menyelam.

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH Peselancar menikmati ombak laut setinggi 5-6 meter di salah satu gugusan Pulau Banyak.
Sejumlah pulau di sana juga memiliki ombak laut yang menjadi idaman peselancar. Contohnya, di Pulau Bangkaru. Di sana ombak laut bertinggi rata-rata 5-6 meter. Ombak seperti itu datang setiap satu menit sekali. Terutama saat musim angin barat antara bulan April-Agustus, banyak wisatawan mancanegara singgah untuk menikmati ombak tersebut. Di Bangkaru pula terdapat tempat konservasi penyu hijau. Pada bulan tertentu, banyak penyu hijau yang bertelur di sana.

Selain itu, di sejumlah gugusan Pulau Banyak terdapat tempat untuk melihat matahari terbit dan terbenam. Matahari yang bangun dan tertidur di sana berbentuk lingkaran penuh dengan warna kuning kemerah-merahan. Hal ini ditunjang kondisi langit yang masih bersih tanpa kontaminasi polusi udara.

Belum dikenal

Namun, wisatawan domestik ataupun mancanegara belum banyak yang mengenal Pulau Banyak. Merujuk ”Aceh dalam Angka 2013”, jumlah kunjungan tamu ke Kabupaten Aceh Singkil, termasuk Pulau Banyak, adalah domestik 172.600 orang dan mancanegara 1.886 orang pada 2012. Angka itu jauh jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan tamu ke Pulau Sabang yang relatif telah dikenal, yaitu domestik 212.165 orang dan mancanegara 4.662 orang pada 2012.

”Padahal, potensi wisata di Pulau Banyak sangat luar biasa. Bahkan, bisa lebih baik dari Pulau Sabang maupun Pulau Bali jika digarap dengan optimal,” kata Rinaldi (30), seorang fotografer dari Banda Aceh.

Kondisi demikian, karena minimnya promosi wisata yang dilakukan pemerintah daerah, terutama Pemerintah Provinsi Aceh. Bahkan, promosi wisata Pulau Banyak justru lebih gencar dilakukan agen perjalanan di Medan, Sumatera Utara.

Contohnya wisatawan asal Australia, Sean (25). Ia datang ke Pulau Banyak setelah membaca referensi yang dimuat di situs web wisata asal Sumatera Utara. ”Saya juga datang ke sini melalui Bandara Kualanamu, Medan (Sumut). Lalu, meneruskan perjalanan ke Aceh Singkil dan Pulau Banyak,” tutur dia.

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH Anak-anak Pulau Banyak bermain di laut.
Di sisi lain, akses transportasi ke kawasan Aceh Singkil, termasuk ke Pulau Banyak, masih minim. Tak banyak moda transportasi umum dari Banda Aceh ke Aceh Singkil. Cara utama untuk menuju ke Aceh Singkil adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa. Adapun waktu tempuh jalur darat dari Banda Aceh ke Aceh Singkil 12-14 jam lewat darat.

Dari Aceh Singkil ke Pulau Banyak pun hanya tersedia akses kapal feri yang tak berlayar setiap hari. Kapal feri dari Aceh Singkil ke Pulau Banyak hanya ada tiga kali seminggu, yakni pada hari Selasa, Jumat, dan Minggu.

Demikian pula dari Pulau Banyak ke Aceh Singkil hanya ada tiga kali seminggu, yakni hari Rabu, Sabtu, dan Minggu. Adapun waktu tempuh jalur laut dari Aceh Singkil ke Pulau Banyak 3-3,5 jam.

”Datang ke sini sangat melelahkan. Kalau bukan karena potensi wisata yang tinggi, mungkin tidak ada yang tertarik untuk ke Aceh Singkil, terutama Pulau Banyak,” ujar Hasbi (40), wisatawan domestik asal Banda Aceh.

Butuh pusat

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh Reza Pahlevi mengatakan, Aceh Singkil merupakan kabupaten baru yang dimekarkan dari Kabupaten Aceh Selatan pada 1999. Daerah ini baru mulai melakukan pembangunan dalam sepuluh tahun terakhir. ”Infrastruktur jalan, misalnya jalan aspal dari Aceh Selatan ke Aceh Singkil, baru ada pada 2003,” ucap dia.

KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH Suasana matahari terbenam di salah satu gugusan Pulau Banyak, yakni Pulau Balai.
Menurut Reza, agar cepat berkembang di segala bidang, Aceh Singkil butuh banyak perhatian dari sejumlah instansi terkait. Apalagi pada sektor pariwisata. Pembangunan sektor wisata tidak hanya tanggung jawab dinas pariwisata. Pembangunan sektor wisata butuh kerja sama multisektor, seperti pekerjaan umum, perhubungan, dan ekonomi kreatif.

Oleh sebab itu, Disbudpar Aceh berupaya berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar sejumlah instansi bisa dikoordinasikan untuk mengembangkan pariwisata di Aceh Singkil, terutama Pulau Banyak.

”Di sisi lain, mengembangkan pulau terpencil seperti Pulau Banyak butuh biaya besar dan waktu yang lama. Sulit rasanya apabila hanya pemerintah daerah yang berupaya tanpa dukungan dari pusat,” kata Reza. (ADRIAN FAJRIANSYAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com