Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istanbul, Kota Segala Kota

Kompas.com - 23/07/2014, 09:46 WIB
NAMA awal kota ini Byzantium berubah jadi Konstantinopel ketika Turki di bawah kekaisaran Romawi Kuno, kemudian jadi Istanbul sebagai ibu kota Kekaisaran Usmani setelah ”Sang Penakluk” Sultan Mehmed II tahun 1453 merebutnya.

Ketika modernisme Turki membentuk republik tahun 1923 dengan Mustafa Kemal Attaturk sebagai Presiden Turki yang pertama, ibu kota Turki dipindahkan ke Ankara. Nama Istanbul tetap, dengan sebutan baru Kota Segala Kota. Tidak lagi jadi ibu kota, tetapi toh pamornya tak kalah impresif dibandingkan dengan Ankara.

KOMPAS/ST SULARTO Pasar Besar di Istanbul yang terletak di belakang Museum Istana Topkapi.
Memasuki Istanbul, pelancong dihadapkan pada sejumlah reruntuhan benteng batu bata merah, sisa Tembok Theodosius, sisa sistem pertahanan kota abad ke-4. Benteng ini terdiri atas tembok dalam dan tembok luar. Tembok dalam dengan ketebalan 5 meter di bagian bawah dan menjulang sampai setinggi 12 meter, yang diapit 96 menara setinggi 18-20 m dengan masing-masingnya berjarak 55 m (John Freely, Istanbul: The Imperial City, 1996).

Reruntuhan bekas Tembok Theodosius merupakan ”pintu masuk” mengagumi Istanbul. Obyek utama kota ini Museum Istana Topkapi di atas lahan 7 hektar itu bukan hanya tempat tinggal raja dan keluarganya, melainkan juga pusat pemerintahan. Seiring dengan hapusnya monarki, istana kekaisaran yang dibangun Sultan Mehmed II pada 1460-1478 itu dijadikan museum sejak 23 April 1924 atas perintah Kemal Attaturk.

KOMPAS/ST SULARTO Hamparan perbukitan dengan goa-goa bekas tempat tinggal manusia di Kapadokia.
Melayari Selat Bosforus, salah satu cara paling mudah menyaksikan selintasan keindahan Istanbul. Selat yang berada antara Laut Hitam dan Marmara itu merupakan urat nadi perdagangan dunia. Dari bawah jembatan yang menghubungkan dua benua, terlihat pemandangan menakjubkan, paduan antara Istanbul lama dan Istanbul modern. Keberagaman Turki pun menonjol, misalnya gereja, masjid, dan sinagoga berdampingan dalam satu halaman.

Kawasan tua memang berada di sekitar Museum Topkapi. Di kawasan ini pula terdapat pasar besar (grand bazaar) yang dibangun tahun 1461 oleh Sultan Mehmed II. Dengan luas pasar yang konon sekitar 1 hektar, di pasar besar ini bisa ditemukan apa saja. Yang penting, pintar menawar! (STS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com