Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasada Dirayakan secara Meriah

Kompas.com - 14/08/2014, 07:36 WIB
PROBOLINGGO, KOMPAS — Masyarakat Pegunungan Tengger dan sekitarnya, di Jawa Timur, Senin (11/8/2014) dan Selasa (12/8/2014), secara meriah mengikuti upacara Yadnya Kasada, hari raya keagamaan. Kegiatannya berupa pemberian sesaji hasil bumi kepada Sang Hyang Widhi dan leluhur setiap hari ke-14, bulan Kasada, penanggalan Jawa. Sesaji dilarung ke kawah Gunung Bromo.

Warga Hindu Tengger dari sejumlah desa di empat kabupaten, yakni Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Malang, datang ke Gunung Bromo sejak Senin pagi. Tidak hanya warga sekitar Tengger, penganut Hindu dari Bali juga banyak yang datang untuk melakukan sembahyang di Poten, pura yang berada di tengah lautan pasir Bromo.

Puncak acara Yadya Kasada sendiri berlangsung Selasa dini hari di Poten, selepas pukul 02.00. Diiringi tetabuhan beberapa instrumen gamelan, sekitar pukul 05.00, semua sesaji yang dikemas dalam wujud ongkek (pikulan memakai bambu) diarak menuju kawah Bromo, setelah sebelumnya dilakukan pembacaan riwayat singkat sejarah Tengger dan wisuda dukun pandhita yang ada di beberapa desa.

Isi ongkek terdiri atas hasil bumi, seperti pisang, jagung, singkong, cabai, ubi, wortel, kentang, dan makanan lain. Selain itu, ada juga ternak, seperti ayam dan kambing. ”Semua warga Tengger pada prinsipnya diwajibkan untuk melarung hasil bumi,” ujar Romo Mangkutirto, salah satu dukun pandhita dari Ranu Pani, Senggoro, Lumajang.

Sebagian warga Tengger sendiri menilai Kasada bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan sudah merupakan sebuah hari raya yang perlu dirayakan secara meriah. Edy Darmono (24), misalnya. Warga Wonokerto, Sumber, Probolinggo, ini datang ke Bromo bersama 15 anggota keluarganya. Edy datang menggunakan dua mobil pikap yang sekaligus dimanfaatkan menjadi tenda untuk menginap.

Selain membawa hasil bumi untuk dilarung, Edy juga melengkapi diri dengan alat masak, generator set (genset), dan pengeras suara untuk memutar musik. ”Makna Kasada sebenarnya dilatarbelakangi untuk kesejahteraan rakyat Tengger. Karena di samping silaturahmi antara Tengger barat dan Tengger timur, acara ini juga untuk memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa akan kehidupan yang lebih baik,” ucapnya.

Yadya Kasada sendiri dilatarbelakangi kisah legenda Rara Anteng yang merupakan salah satu putri Majapahit dan suaminya, Jaka Seger, yang merupakan putra Brahmana. Rara Anteng dan Jaka Seger yang memimpin permukiman di kawasan Tengger itu akhirnya memiliki 25 anak, tetapi tidak tega mengorbankan anaknya. Saat itu juga, anak ke-25 yang bernama Kusuma lenyap masuk ke kawah. Pada saat yang sama, terdengar suara gaib yang diduga dari Kusuma. Ia mengatakan jika dirinya telah dikorbankan dan semua saudaranya telah diselamatkan Tuhan. Ia mengingatkan agar, setiap bulan Kasada pada hari ke-14, saudara-saudaranya mengadakan sesaji ke kawah Bromo. Nama Tengger merupakan akronim dari Rara Anteng dan Jaka Seger. (WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com