Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hua Hin yang Tengah Bersolek

Kompas.com - 28/08/2014, 12:17 WIB
KOTA Bangkok, Thailand, menjadi salah satu tujuan wisata di Asia dan salah satu ikon wisata yang gencar dipromosikan. Di kota itu, wisatawan bisa menikmati keindahan kota sekaligus wisata kuliner dan belanja. Namun, sebenarnya ada kota-kota lain di Negeri Gajah Putih ini yang tak kalah dari Bangkok, salah satunya Hua Hin.

Dengan jarak tempuh sekitar tiga jam dengan mobil, wisatawan dari Bangkok bisa lebih mudah mencapai Hua Hin. Dari Bandara Suvarnabhumi, wisatawan bisa memilih bus, kereta, atau van untuk ke Hua Hin.

Untuk berkeliling kota, turis bisa menggunakan motor sewaan atau tuk-tuk. Lebih asyik lagi kalau kita menyewa mobil agar lebih mudah mengunjungi beberapa tempat wisata.

Hua Hin juga menawarkan penginapan dari hotel kelas melati sampai berbintang lima. Dua hotel bintang lima, Hyatt Regency dan Dusit Inn, menawarkan pemandangan pinggir pantai.

Di sini ada beragam pilihan tempat wisata, seperti Hua Hin Hills Vineyard, Swiss Sheep Farm, The Venetian, dan Santorini. Kalau turis ingin berbelanja, banyak pasar malam (night market) yang menawarkan kekhasan Thailand, salah satunya Plean Warn.

Di Hua Hin Hills Vineyard, wisatawan bisa mengelilingi kebun anggur seluas 2 hektar dengan mobil pikap, gajah, atau sepeda. Untuk naik gajah, pengunjung dikenai biaya 500 baht (sekitar Rp 190.000), sedangkan sewa sepeda 150 baht (Rp 57.000).

Kalau datang pada Februari sampai Maret, kita bisa melihat panen anggur dari berbagai jenis, seperti colombard, shiraz, dan muscat.

KOMPAS/SUSIE BERINDRA Kota wisata Hua Hin, Thailand, gencar mempromosikan beberapa tempat wisata, seperti night markert Plean Warn.
Supervisor PR dan Event Hua Hin Hills Vineyard Chirapan Permsuwan mengatakan, kebun anggur yang dimulai tahun 2011 ini dibuat Siam Winery. Perusahaan ini memproduksi minuman anggur merek Monsoon Valley.

Setelah berkeliling di kebun anggur, kita bisa menikmati hidangan di The Sala. Setiap menu makanan yang ditawarkan di sini dipadu dengan minuman anggur. Misalnya, Phad Thai Goong Sod akan cocok disantap dengan Monsoon Valley jenis White Shiraz.

Selain menu makanan, The Sala juga menyediakan berbagai produk minuman anggur, seperti Shiraz, Colombard Chenin Blanc Medium Sweet, dan Muscat. Ada juga produk lain dari anggur, seperti jus anggur, selai anggur, dan cendera mata.

Pengunjung pun bisa mencicipi setiap jenis anggur dengan membeli segelas seharga 190 baht-330 baht.

Pasar malam

Setelah lelah mengelilingi kebun anggur dan area rekreasi, wisatawan bisa beristirahat sejenak di The Venetian, area berbelanja bergaya Venesia, Italia. Pengunjung bisa mencoba gondola di Grand Canal sepanjang 200 meter. The Venetian juga menawarkan beragam restoran dengan menu Barat dan tradisional.

Malam hari, pengunjung bisa menikmati Plean Warn, salah satu pasar malam yang menyediakan berbagai makanan dan cendera mata khas Thailand. Plean Warn mengusung tema klasik berwarna natural, seperti coklat dan biru, yang menjadi hiasan sepanjang pasar malam.

Pemerintah Thailand lewat Tourism Authority of Thailand (TAT) tampaknya tengah gencar mempromosikan pariwisata di semua wilayah. Akhir Juli lalu, TAT mengundang 900 wartawan media massa dan agen perjalanan dari 41 negara untuk mengunjungi beberapa daerah tujuan wisata, seperti Pattaya, Phuket, Hua Hin, dan Hat Yai.

KOMPAS/SUSIE BERINDRA Kota wisata Hua Hin, Thailand, gencar mempromosikan beberapa tempat wisata, seperti Hua Hin Hills Vineyard. Di kebun anggur itu, wisatawan bisa berkeliling menikmati pemandangan sekaligus mencicipi hasil olahan anggur.
Gubernur TAT Thawatchai Arunyik mengatakan, wisatawan penting bagi Thailand sehingga pemerintahnya berusaha memberikan semua hal yang terbaik. Pemerintah Thailand pun menjamin situasi kota yang aman, setelah ketegangan politik pada November 2013 hingga Februari 2014 saat kota Bangkok seolah ”dikepung” demonstrasi.

Data pada Biro Imigrasi Thailand menunjukkan, pada Januari-Juni 2013, jumlah wisatawan ke Thailand sekitar 13 juta orang. Adapun pada Januari-Juni 2014, jumlah wisatawan menurun menjadi sekitar 11,7 juta orang.

Untuk menunjukkan suasana damai, akhir Juli lalu, misalnya, TAT menggelar Thailand Happiness Street Festival di Bangkok. ”Lihatlah senyum kami, nikmatilah semua budaya dan hiburan di Thailand,” kata Thawatchai menambahkan. (SIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com