Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Indonesia dalam Bingkai Fotografi

Kompas.com - 12/10/2014, 17:13 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Perkembangan teknologi fotografi digital serta penggunaan internet mendorong masyarakat semakin menyukai kegiatan di bidang fotografi. Kebiasaan ini berdampak untuk kemajuan pariwisata di Indonesia.

"Dalam kehidupan sehari-hari kita hampir tak lepas dari kegiatan fotografi. Dampaknya tentu saja terasa untuk ekonomi kreatif dan otomatis termasuk peningkatan di bidang pariwisata," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam pembukaan Kongres Fotografi Indonesia, Jumat (10/10/2014).

Penggunaan internet yang semakin mudah dan dinilai murah dapat menjadi wadah para penyuka fotografi untuk berbagi karya dengan cepat. "Karya fotografi yang disebar melalu sosial media pergerakannya mirip citizen journalism yang menjadi karya yang mengedepankan kepekaan mereka (fotografer) dalam melihat situasi. Alatnya pun mudah, telepon genggam saat ini sudah memiliki kamera, sehingga memudahkan mereka yang akan berbagi di media sosial," ujar Mari.

Dalam dunia fotografi yang kerap dibagi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori.  "Kita bisa lihat, karya fotografinya masuk ke dalam kategori yang mana, wisata, budaya, kuliner atau apa. Sehingga masing-masing otomatis dapat mengangkat nilai terutama di bidang pariwisata," sambungnya.

Menparekraf juga menyebutkan, ada sinergi antara fotografi, internet dan pariwisata. Yaitu ketika karya fotografi pariwisata yang disebar melalui internet dan mulai dikenal, selain dapat mengangkat tempat wisata tersebut juga akan membuat fotografi lebih bernilai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com