Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2014, 16:14 WIB
|
EditorNi Luh Made Pertiwi F

JAKARTA, KOMPAS.com – Cita rasa kuliner Bali yang khas menjadi inspirasi Gallery Restaurant, Hotel Ciputra untuk menghadirkan beragam kuliner tradisi Bali di Jakarta dengan tajuk “Spesial Oakcasion”. Terhitung mulai tanggal 12 sampai 16 November 2014, pengunjung dapat menikmati ragam menu bercita rasa Pulau Dewata tersebut. Executive Chef dari Swiss-Belhotel Rainforest, Kuta-Bali, Teuku Kelana didatangkan langsung ke Jakarta untuk menyajikan menu tradisi.

“Selamat mencicipi kuliner tradisi dari Bali. Cita rasa Indonesia asli,” ujar Chef Kelana.

Dalam sajian yang ditawarkan, pengunjung dapat menikmati berbagai macam kuliner yang disajikan secara mewah tapi tidak meninggalkan unsur tradisional. “Masih ada sate lilit, martabak, lumpia, bebek panggang dengan sambal matah,” tambahnya.

Ragam menu Bali tersebut dapat dinikmati pengunjung Gallery Restaurant seharga Rp225.000++. Dalam acara pembukaan, Chef Kelana turut menyajikan 5 menu. Ia berhasil membawa cita rasa tradisional dalam beragam menu yang disajikan dengan artistik.

“Sajian yang lebih menarik menjadikan menu-menu ini trelihat lebih berkelas. Padahal kalau dilihat-lihat menu-menunya tetap tradisional,” ulasnya.

Mengamini hal tersebut General Manager Swiss-Belhotel Rainforest, Albert Jan Vasseur berkomentar. “Komitmen Chef Kelana adalah untuk sejajarkan menu tradisional Indonesia dengan standard hidangan internasional. Kali ini, kami akan membawa pengalaman gastronomi yang unik dimana akan disajikan bumbu lokal serta cita rasa Bali yang dikreasikan dalam sajian set menu internasional,” ungkapnya.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Sajian sup dalam setengah batok kelapa. Sup dengan isi udang, irisan pepaya muda, pisang dan belimbing wuluh ini terasa segar

Dalam 5 menu set yang disajikan, sebagai menu pembuka disajikan setangkup tuna dengan alas pangsit goreng plus saus sambal dan potongan mangga muda yang dapat dinikmati dengan satu sendok acar alpukat dengan tambahan ubi krispi di atasnya. Jangan lupa nikmati dengan White Velvet Wine.

Dalam menu pembuka kedua baru lah cita rasa Bali terasa. Sepiring sate lilit bersama martabak yang masak dengan kecombrang, lumpia sayur dengan potongan cabai, pergedel, dan juga dendeng disajikan dalam satu piring bersama tiga saus berbeda. Saus kacang, saus asam jawa, dan lagi-lagi ssambal. Chef Kelana juga menambahkan irisan sawo dalam piring. Sajian ini akan lebih nikmat dipasangkan dengan Moscato D’Bali Wine.

Menu ketiga yang disajikan lebih mengejutkan. Semangkuk sup yang disajikan dalam setengah potong batok kelapa muda dengan isi udang, irisan pepaya, pisang, dan belimbing wuluh. “Sering kali kita tak memperhatikan kalau ada hasil alam yang sudah enak tanpa perasa yang dibuat-buat. Dalam sup ini, saya tak memberikan bumbu apa-apa. Manis dari air kelapa muda, asam dari belimbing wuluh. Rasakan sensasinya,” ungkap Chef Kelana.

Agar batok kelapa tak jatuh saat dinikmati, dalam sajiannya batok kelapa ditaruh di dalam mangkuk berisi beras. Rasa sup memang cenderung manis, rasa asam sedikit terasa bila belimbing wuluh ikut digigit. Bila mau, kelapa muda bisa ikut dinikmati. Tak terlalu sulit mengeruknya dengan sendok.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Ayam panggang bumbu Bali, disajikan dengan nasi pandan dan sambal matah

Untuk menetralkan rasa, pengunjung dibiarkan mencicipi sorbet sereh beraroma jeruk nipis sebelum menikmati hidangan utama, yaitu bebek panggang tanpa tulang. Bebek bumbu Bali ini disajikan dengan parutan kelapa di bagian atas yang nikmat dicocol dengan sambal matah dan sambal embe bersama nasi pandan. Rasa bebek terlalu empuk, sekilas rasa khas bebek justru hilang karena kuatnya rasa bumbu. Untuk sambalnya, pilih saja sesuai selera. Setelahnya jangan lupa untuk mencicipi Pink Blossom Wine.

Untuk sajian penutup, tamu dapat mencicipi srikaya dengan agar-agar isi kelapa muda. Untuk sausnya lebih unik lagi karena sajian ini dipasangkan dengan saus nangka dan blueberry. Menambah kenikmatan, tutup dengan praline isi nanas dan kurma yang manis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

Travel Update
Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Travel Update
Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Travel Update
6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

Jalan Jalan
Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Travel Update
Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Jalan Jalan
Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Travel Update
36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+