Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Batu Alam Berdiri di Aceh

Kompas.com - 02/02/2015, 15:39 WIB
BANDA ACEH, KOMPAS — Merespons fenomena batu alam di Aceh, sejumlah pengusaha batu alam mendirikan Museum Giok Aceh di Banda Aceh. Museum itu bertujuan memberikan informasi dan promosi tentang batu alam asal Aceh, baik kepada masyarakat lokal maupun wisatawan.

Kepala Museum Giok Aceh dan Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Aceh (APBA) Muhammad Usman ketika pembukaan perdana Museum Giok Aceh di Banda Aceh, Sabtu (31/1/2015), mengatakan, museum itu adalah museum giok atau batu alam pertama di Aceh. ”Museum ini berdiri atas inisiatif sejumlah pengusaha batu alam, yang tergabung dalam APBA,” ujarnya.

Usman mengatakan, Museum Giok berdiri karena melihat fenomena batu alam di Aceh dalam setahun ini. Batu alam asal Aceh diminati, baik oleh masyarakat lokal maupun luar Aceh. Namun, kebanyakan batu itu dibawa atau dijual ke luar Aceh. Kondisi ini dinilai membuat keberadaan batu alam Aceh semakin langka.

Selain itu, banyak masyarakat lokal yang belum tahu mengenai jenis batu alam di Aceh. ”Oleh karena itu, kami mendirikan museum ini untuk menjadi media edukasi, sosialisasi, dan promosi mengenai batu-batuan Aceh kepada masyarakat lokal ataupun wisatawan,” ucapnya.

Museum Giok dibangun di rumah toko (ruko) dua pintu dan berlantai lima, di lahan seluas 150 meter persegi di Jalan Khairil Anwar, Peunayong, Banda Aceh. Museum memiliki ruang pamer, film dokumenter, konsultasi, dan galeri seni.

Di ruang pamer, pengunjung bisa melihat berton-ton bahan mentah dan ribuan butir bahan jadi batu alam Aceh beragam jenis, antara lain naphrite jade hijau, hitam, putih, idocrase solar, lumut, neon, dan akik sulaiman.

Setiap batu memiliki keterangan mengenai asal, kandungan mineral, dan tingkat kekerasan. ”Batu-batu ini dari delapan kabupaten dan kota di Aceh. Ke depan, kami akan melengkapi koleksi batu di sini dari semua wilayah Aceh,” kata Usman.

Museum berdaya tampung 500-1.000 orang per hari. Pengunjung dikenai retribusi Rp 25.000 per orang.

Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam Aceh Nasrul Sufi mengemukakan, batu alam Aceh memang sangat dimintai masyarakat dari luar Aceh dan wisatawan yang ke Aceh. Permintaan batu alam Aceh lebih banyak dari luar Aceh dibandingkan dari lokal.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi mengatakan, batu alam menjadi ikon wisata baru Aceh. (DRI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com