Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerabas Segala Medan dari Gunung Tambora

Kompas.com - 09/04/2015, 16:09 WIB

Memang, hobi yang satu ini termasuk tak berbiaya ringan. Maman mengatakan, setidaknya harus menyiapkan ongkos Rp 300.000 setiap kali nge-trail di sekitar Dompu saja. Biaya itu untuk kebutuhan membeli bensin, ganti oli, busi, dan servis ringan yang wajib dilakukan agar kendaraan prima saat menempuh jalur off-road. Biaya itu belum termasuk biaya tak terduga yang harus dikeluarkan jika motor mengalami kerusakan saat melibas jalur keras.

Selain TTC, banyak pula klub-klub motor trail lain yang eksis di Dompu. Tak sedikit klub yang didirikan berdasarkan kesamaan profesi atau instansi tempat anggotanya bekerja, seperti klub yang menaungi pegawai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tertentu, karyawan perusahaan swasta, anggota yayasan pendidikan, hingga konsultan konstruksi.

Salah satunya adalah Team Yapis yang beranggotakan dosen, mahasiswa, dan pegawai dari perguruan tinggi Yayasan Pendidikan Islam Dompu. Furkan (38), salah satu anggota Team Yapis, mengatakan klub itu dibentuk tahun 2013.

"Sekarang anggotanya 50-an orang. Kami setiap minggu touring di sekitar Dompu dan membuka jalur off-road baru untuk dijelajahi. Medan makin sulit, makin bagus," tuturnya.

Tantangan untuk selalu mencari jalur baru dan menaklukkannya adalah salah satu yang menambah motivasi para penggemar motor trail. Setelah mengikuti ajang Two Days Trail Adventure, anggota Team Yapis pun berencana mengikuti acara lain pada Mei nanti di Kota Mataram, ibu kota NTB.

"Ada kepuasan tersendiri saat bisa menyelesaikan rintangan-rintangan di jalur off-road," ujar Furkan.

Sosial

Komunitas motor trail pun tak melulu bersenang-senang dalam aktivitasnya. TTC, misalnya, juga mengusung misi sosial di setiap kegiatan. Menurut Thoby, tiga nilai utama diusung TTC, yakni persaudaraan, solidaritas, dan sosial.

Anggota TTC banyak terdiri atas pejabat daerah, termasuk Bupati Dompu Bambang M Yasin. Ajang nge-trail pun kerap dimanfaatkan untuk melihat langsung kondisi riil dan kesulitan masyarakat di pelosok desa, seperti dalam bidang pertanian dan infrastruktur.

Thoby bercerita, pernah suatu waktu ia mengajak Bupati touring ke kampung di Kecamatan Woja. Letak kampung itu masih terhitung wilayah perkotaan, tetapi aksesnya sulit dan terpencil karena tak ada jalan.

"Setelah Bupati melihat kondisi itu, dalam waktu 2-3 minggu kemudian ada program membuka jalan dan membangun jembatan di kampung tersebut," kata Thoby.

TTC kerap menggelar bakti sosial di desa-desa yang dilalui jalur trail. Setiap anggota TTC juga diwajibkan membantu jika menemukan sesama pengendara yang mengalami kesulitan di jalan. "Kenal atau tidak kenal, anggota TTC harus menawarkan pertolongan," kata Thoby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com