Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahawu Jadi Alternatif Pendakian Wisatawan di Tomohon

Kompas.com - 11/05/2015, 17:13 WIB
TOMOHON, KOMPAS.com -Gunung Mahawu di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi alternatif bagi wisatawan setelah Gunung Lokon ditetapkan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi berstatus siaga pada level III.

"Sekarang ini pengamanan menuju ke kawah dan puncak Gunung Lokon yang melalui pintu masuk Kelurahan Kakaskasen sudah diperketat. Selain ada spanduk larangan, ada pula aparat linmas yang melakukan penjagaan," kata Tonny, seorang pendaki warga Bitung di Tomohon, Minggu (10/5/2015).

Menurut dia, melihat Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara dan Gunung Klabat dari puncak Gunung Mahawu, tidak kalah eloknya dibanding melepas pandang dari puncak Gunung Lokon.

"Saya bersama dengan teman-teman lainnya sudah beberapa kali mendaki Gunung Lokon. Pemandangannya menarik, apalagi disuguhkan asap putih dari kawah Tompaluan," katanya.

Tetapi sayang lanjut dia, aktivitas pendakian telah berpindah ke Gunung Mahawu setelah instansi terkait menyatakan status siaga level III dan tertutup untuk aktivitas pendakian.

"Keselamatan nyawa adalah yang utama. Dan larangan tidak melakukan pendakian adalah tepat untuk menghindari jatuhnya korban jiwa bila terjadi letusan tiba-tiba," katanya.

Sementara itu terpantau, ramainya aktivitas pendakian menuju puncak kawah Gunung Mahawu terjadi di hari Jumat hingga Sabtu, tak hanya wisatawan domestik, turis mancanegara juga mengagumi pemandangan alam dari puncak gunung tersebut.

"Saat ini status Gunung Lokon masih normal pada level I sehingga masih aman untuk tujuan pendakian atau wisatawan. Nah kami akan memberikan informasi kepada pihak terkait apabila terjadi peningkatan kegempaan," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Farid R Bina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com