Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Gelar Festival Barongan Nusantara

Kompas.com - 12/10/2015, 17:34 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Barongan di sepanjang jalan protokol Banyuwangi, Minggu (11/10/2015) yang diramaikan dengan ratusan Barong dari masing-masing daerah.

Untuk tahun ini, Barongan Nusantara yang baru pertama kali masuk agenda Banyuwangi Festival diikuti oleh sekitar 500 penampil.

Sebelum barong tampil, acara diawali dengan Ruwatan Barong Dandang Wiring. Sebuah barong yang ditutupi kain putih ditandu oleh 4 orang lalu dimandikan, disandingi peras (uba rampe yang biasanya digunakan untuk orang yang punya hajat besar), diasapi dan dibacakan mantra.

Di belakangnya terdapat barisan 40 Gandrung beserta 20 lelaki pembawa umbul-umbul yang mengiringi Barong Dandang Wiring yang diruwat.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Festival Barongan di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (11/10/2015).
Penampilan di awali dengan munculnya representasi singa putih bernama Barong Rontek Singo Ulung dari Kabupaten Bondowoso lalu dilanjutkan dengan barong dari Banyuwangi yaitu Barong Kumbo yang dilanjutkan dengan Kucingan yang beratraksi seperti kucing yang bermain-main. Lalu di belakangnya ada Barong Bali yang beratraksi diiringi dengan musik khas Bali dan diikuti sejumlah leak.

Selanjutnya giliran Barong Using yang tampil. Barong asli Banyuwangi yang dikenal dengan nama Barong Prejeng ini muncuk bersamaan dengan pitik pitikkan yang menyerupai ayam dan juga sekawanan burung. Di bagian akhir tampil Reog Ponorogo yang tampil bersama Ganongan di fragmen peperangan Geger Bumi Lodaya.

Barong sendiri dalam mitologi masyarakat Using Banyuwangi diyakini sebagai makhluk yang menjaga masyarakat dan penolak bala Suku Using. Barong berkembang hingga saat ini dan dimaknai sebagai simbol kebersamaan. Hingga saat ini dalam setiap ritual, Barong selalu terlibat di dalamnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada KompasTravel mengatakan festival tersebut memberikan ruang bagi seniman dan budayawan Banyuwangi untuk beraktualisasi.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Barong sendiri dalam mitologi masyarakat Using Banyuwangi, Jawa Timur, diyakini sebagai makhluk yang menjaga masyarakat dan penolak bala Suku Using.
"Dengan adanya Festival Barongan diharapkan masyarakat mengetahui tentang sejarah dan filosofi dari barong termasuk juga untuk mengingatkan kita akan jati diri bangsa. Apalagi Barong adalah simbol penjaga," katanya.

Sebelumnya pada Agustus 2015, Banyuwangi menjadi tamu kehormatan dalam Frankfurt Book Fair 2015 dan Festival Tepi Sungai atau Museums Uferfest di Frankfurt, Jerman. Barong Banyuwangi tampil selama 3 hari berturut-turut bersama dengan penampilan beberapa musisi kenamaan tanah air, seperti Djaduk Ferianto dan Kua Etnika dan Dwiki Dharmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com