Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Natuna, Pulau Terdepan Indonesia

Kompas.com - 19/10/2015, 17:46 WIB
Kekayaan ikan Natuna tercermin dari konsumsi masyarakatnya yang didominasi oleh ikan. Kernas, kue dari sagu, dan ikan yang digoreng dan dinikmati dengan sambal merupakan makanan ringan khas Natuna yang cocok dikonsumsi dengan teh atau kopi.

Juga tabel mando, piza ala Natuna yang terbuat juga dari sagu dan ikan, yang dimasak dengan cara dibakar. Olahan ikan lainnya adalah lempar, semacam lemper yang isinya bukan abon, melainkan suwiran ikan. Iya, di Natuna, ikan begitu jamak ditemui, segar-segar pula.

Pak Aan bertutur, "Di sini ikan yang usianya lebih dari sehari nggak bakal laku, Mbak, karena yang segar banyak."

Bicara soal kepulauan, pasti akan selalu ada obrolan tentang pesisir juga pantai. Pulau Bunguran Besar, lokasi ibu kota kabupaten, tentu saja dikelilingi pantai dan tebing. Masih di Pulau Bunguran Besar, Natuna juga dianugerahi gugusan batu granit.

Sulit membayangkan batu granit? Cara paling mudah adalah mengingat film Laskar Pelangi yang mengambil latar pantai, laut, dan bebatuan besar di Belitung. Serupa seperti itu, Natuna juga memiliki banyak pesisir dan tebing dengan bebatuan besar.

Lokasi dengan bebatuan granit menawan ini bisa dilihat di Bukit Senumbing dan Alif Stone Park. Spot yang terakhir ini sedang dikembangkan dengan penginapan terintegrasi dan jembatan kayu yang mempermudah kita untuk menikmati puluhan batu besar dengan campuran warna yang cantik. (Marlistya Citraningrum)

Baca kisah selengkapnya di Kompasiana: "Pesona Natuna, Pulau Terdepan Indonesia"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com