Pemandangan seputar Sonamarg memang menakjubkan. Deretan pegunungan yang puncaknya bersalju memagari lembah besar yang lerengnya ditumbuhi cemara dan di dasarnya mengalir Sungai Sind yang airnya jernih membiru.
Aku terus berjalan mencari camping ground atau penginapan murah di pinggiran desa. Orang-orang menyarankan aku ke penginapan karena beberapa hari terakhir ada dua ekor beruang turun gunung dan sempat menerkam seekor domba milik penduduk.
Mungkin menjelang musim dingin, beruang nyasar itu mau makan sebanyak-banyaknya sebelum hibernasi.
Amaya dan Erik, pasangan pesepeda AS yang berpapasan denganku di Gund, sekitar 30 kilometer sebelum Sonamarg, memang sempat mengingatkan hal ini.
Bahkan mereka mengaku melihat sendiri seekor beruang yang besarnya melebihi tubuh orang dewasa datang ke area camping dan mengacak-acak makanan milik salah satu pengunjung yang berkemah. Pengunjung itu akhirnya tidak jadi berkemah dan numpang menginap di rumah penduduk.
Kedua pesepeda yang baru saja menuntaskan perjalanan bersepeda sebulan di Indonesia itu juga mengingatkanku soal jalur yang akan kulalui.
Mereka menilai pilihan waktuku agak terlambat karena salju sudah mulai turun menutupi puncak-puncak tinggi di jalur tersebut.
Peringatan ini ditambah dari sejumlah orang lain nantinya akan mempengaruhi rencana perjalananku, termasuk mengubah sejumlah skenario yang kususun. (Bersambung...)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.