Semua petani lalu menonton bahkan melambai-lambai. Usai kejadian itu Henry makin terkenal, padahal mengoperasikan paramotor pun ia belum pernah.
Beda lagi ceritanya dengan Taiger Trawan. Sejak SD kaki Taiger sudah pincang. Tetapi Taiger suka terbang dan ikut pelatihan.
Suatu ketika Taiger pernah mendarat di tengah sawah dalam keadaan terlungkup. Karena dilihat jalannya pincang, warga yang menonton segera berbondong-bondong menggotong Taiger ke klinik.
"Padahal dia sudah teriak-teriak bilang tidak apa-apa," papar Henry.
Pengalaman mendarat Johan tak kalah aneh. Saat itu Johan terbang rendah di dekat kandang sapi. Melihat Johan mendekat, sapi-sapi panik berlarian. Johan tak bisa mengendalikan parasut untuk naik.
Sang gembala yang tak mengenal Johan segera mengambil ketapel dan menembaki Johan dengan batu. Penerbangan berakhir dengan kaki Johan menjebol atap kandang sapi.
Meski banyak pengalaman seperti itu, mereka tak menyerah untuk terbang. Penerbang Paramotor Profesional Didit Majalolo menjelaskan angin di Sembalun memang sulit. Posisinya yang dikelilingi bukit dan gunung membuat potensi turbulence (terjebak di pusaran angin) tinggi.
"Kalau sudah begini ya pasrah saja," terang Didit.
Meski demikian Didit salut dengan para penerbang dari Sembalun. Diakuinya mereka punya nyali besar.
"Dulu saya lompat dari Puncak (Bogor) saja sudah gemetar," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.