Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Pariwisata, Sawahlunto Siapkan Rp 8 Miliar

Kompas.com - 30/12/2015, 08:21 WIB
SAWAHLUNTO, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menyiapkan dana Rp 8 miliar untuk pengembangan pariwisata pada 2016.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto, Efri Yanto, di Sawahlunto, Minggu (27/12/2015), mengatakan dana sebesar itu merupakan belanja langsung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016.

"Seluruhnya digunakan untuk membiayai promosi, infrastuktur pendukung, pembinaan seni budaya, dana stimulus pelaksanaan kegiatan kepariwisataan dan lainnya," katanya.

Seluruh kegiatan tersebut, menurut Efri, dilaksanakan secara bersinergi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke kota itu nantinya.

Dia menyebutkan angka kunjungan wisatawan ke kota itu hingga Oktober 2015, tercatat sebanyak 650.000 hingga 700.000 kunjungan.

KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA Mengenakan kostum berbahan dasar tenun songket silungkang, warga Sawahlunto, Sumatera Barat, tumpah ruah di jalan mengikuti karnaval dalam rangka Sawahlunto International Songket Carnival 2015.
Menurut Efri, pencapaian tersebut melebihi jumlah kunjungan tahun sebelumnya, yakni 764.000 wisatawan pada periode yang sama, dan diperkirakan hingga akhir tahun ini jumlah kunjungan mampu menembus angka satu juta orang.

"Berdasarkan data sementara, peningkatan jumlah kunjungan itu dipicu oleh kegiatan-kegiatan besar yang digelar pihak Pemerintah Kota Sawahlunto, seperti Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa), Sawahlunto International Music Festival (SIMFest) dan lain sebagainya," ujarnya.

Pada 2016, lanjut Efri, strategi tersebut akan tetap dipertahankan serta diiringi oleh upaya peningkatan kualitas kegiatan meliputi segmentasi dan cakupan peserta.

Dia mencontohkan, seperti kegiatan Festival Wayang Nusantara (Fewanusa) yang juga merupakan kalender tetap bidang kepariwisataan di kota itu, 2016 akan ditingkatkan segmentasinya dan cakupan dari nasional menjadi internasional.

KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA Pengunjung melihat koleksi Museum Goedang Ransoem di Kota Wisata Tambang Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (22/5/2014). Museum Goedang Ransoem merupakan salah satu peninggalan pemerintah kolonial ketika menjadikan Sawahlunto sebagai kota tambang penghasil batubara sejak tahun 1888.
Efri memaparkan, langkah tersebut merupakan salah satu ukuran yang akan menjadi perhatian utama pihaknya, dalam merancang pencanangan program Visit Sawahlunto Year pada 2017 sebagai langkah awal dalam mengukur kemampuan kota itu sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Sumatera Barat pada tingkat nasional dan dunia.

"Kami menargetkan peningkatan kunjungan sebanyak 900 ribu hingga satu juta wisatawan untuk 2016, sebagaimana yang sudah ditargetkan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sawahlunto, Deri Asta, menilai upaya yang dilakukan oleh pihak eksekutif tersebut masih membutuhkan perbaikan-perbaikan pada beberapa kegiatan.

"Salah satunya terkait tantangan yang dihadapi terkait permasalahan status lahan yang cukup menjadi dilema dalam mengembangkan dukungan infrastuktur pendukung pada sejumlah kawasan obyek wisata," ujarnya.

Hal itu membutuhkan kesamaan visi dari seluruh pihak terkait dalam mewujudkan visi kota itu sebagai kota wisata tambang yang berbudaya tahun 2020.

KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI Museum Kereta Api di Sawahlunto, Sumatera Barat
Menurut Deri, meskipun pengembangan potensi pariwisata gencar dilakukan Pemkot Sawahlunto, namun sejumlah kendala masih menjadi penghalang dalam meningkatkan jumlah kunjungan seperti minimnya infrastruktur pendukung, ketidakselarasan program yang direncanakan serta upaya pengembangan yang tidak terkonsentrasi dengan baik.

"Kondisi tersebut harus menjadi perhatian bagi seluruh pihak terkait, mengingat makin gencarnya promosi yang dilakukan sejumlah daerah di Sumbar dalam mengangkat potensi pariwisata," tambah Deri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com