Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat... Tiap Tahun 152.000 Orang Indonesia "Hang Out" ke Australia!

Kompas.com - 16/05/2016, 12:01 WIB
M Latief

Penulis

QUEENSLAND, KOMPAS.com -  Managing Director Tourism Australia John O Sullivan menyatakan akan terus meningkatkan kebutuhan wisatawan internasional untuk mendorong pendapatan Australia dari sektor pariwisata.

Demikian dikatakan Sullivan pada jumpa pers media internasional Australian Tourism Exchange (ATE) 2016 di Gold Coast Convention Center, Gold Coast, Queensland, Senin (16/5/2016).

Steven menyatakan salah satu upaya mencapai hal itu adalah dengan memperkuat kerja sama dengan para mitra dari seluruh negara tujuan wisatanya pada Australian Tourism Exchange (ATE) 2016 selama sepekan di Gold Coast.

KOMPAS.COM/M LATIEF Jumpa pers media internasional dalam Australian Tourism Exchange (ATE) 2016 di Gold Coast Convention Center, Gold Coast, Queensland, Senin (16/5/2016).
"Kami berharap ini akan bisa terus menambah jumlah wisatawan dan mendorong ekonomi dari sektor wisata. Tahun lalu kami mencapai rekor 7,4 juta wisatawan internasional dan jumlah belanja mereka naik 18 persen sebanyak 36,6 miliar dollar AS," ujar Sullivan.

Dalam paparannya, Sullivan mengatakan bahwa ATE digelar serius hingga berskala "raksasa" untuk menangkap potensi wisatawan internasional.

Ada 840 pebisnis dan agen wisata perjalanan dari Asia, Amerika, dan Eropa bertemu dan menjalin bisnis dengan 1.500 delegasi wisata Australia di event tersebut.

"Kami ingin membina bisnis dengan para mitra baru dan terus mengelola jalinan bisnis dengan mitra lama kami. Kami selalu berikan informasi platform-platform terbaru kami kepada mereka," ujarnya.

M LATIEF/KOMPAS.com Berdasarkan data Tourism Australia, jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Australia mencapai 151.700 orang. Dari kunjungan itu Australia berhasil meraup kocek dari orang Indonesia sebanyak 600 juta dollar AS atau sekitar Rp 8 triliun.
Khusus terkait Indonesia, Manajer Pengembangan Bisnis Tourism Australia di Indonesia, Agitya Nurani, mengatakan bahwa ada 21 agen wisata di Jakarta dan Surabaya yang bekerja sama dengan Australia.

Setiap tahun mereka selalu mendapat informasi terbaru mengenai hal-hal atau destinasi wisata baru yang sedang digemari wisatawan di Negeri Kangguru tersebut.

"Orang Indonesia kebanyakan melihat Australia itu kalau tidak kangguru, ya koala. Itu image-nya selama ini soal wisata. Padahal banyak betul atraksi wisata di sini. Mereka menjual experience," kata Agitya.

Dia menambahkan, sampai saat ini empat destinasi wisata utama yang menjadi sasaran wisatawan Indonesia adalah Melbourne, Sydney, Perth dan Queensland (Gold Coast). Pada ATE 2016 ini kampanye wisata Tasmania dan Canberra juga mulai digalakkan untuk pasar Indonesia.

M LATIEF/KOMPAS.com Gold Coast juga ramah untuk perjalanan keluarga. Seaworld, Skypoint, atau kebun binatang Currumbin Wildlife Sanctuary adalah tujuan piknik keluarga di sini
"Sejauh ini travel besar kita di Jakarta dan Surabaya bisa membawa 5.000 orang per tahun ke Australia dan itu akan terus bertambah," ujar Agitya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia menempati urutan ke-12 pasar terbesar pariwisata Australia. Total jumlah kunjungan orang Indonesia per Desember 2015 lalu mencapai 152.000 wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com