Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting! Ini Etika Menyelam agar Tidak Merusak Biota Laut

Kompas.com - 13/06/2016, 21:43 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyelam tidak boleh dilakukan secara serampangan. Ada etika yang harus dipatuhi agar tidak merusak biota laut, dan wisata bahari bisa berkelanjutan.

Indonesia punya sederet diving dan snorkeling spot yang tersebar di seantero negeri. Namun, bukan berarti aktivitas menyelam bisa dilakukan "seenak jidat". Ada beberapa etika dan aturan yang harus dipatuhi jika Anda peduli akan keberlangsungan dunia bawah air.

"Mayoritas perairan Indonesia sudah terlalu banyak sampah. Waste management-nya kurang. Kita butuh tak sekadar panduan, tapi juga etika karena penanggulangannya dimulai sejak dari darat," tutur Nesha Ichida, Co-Founder & Director of Sustainability and Development Divers Clean Action, kepada KompasTravel, Senin (13/6/2016).

Divers Clean Action merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang kebersihan lingkungan terutama laut. Bersama dua orang lainnya, Nesha membuat panduan untuk para diver dan snorkeler agar tidak merusak biota laut saat sedang berwisata. Mereka sekaligus berupaya mengurangi sampah di perairan Indonesia.

Mereka pun menghimpun panduan dan etika menyelam berdasarkan beberapa organisasi lingkungan. Salah satunya National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), organisasi kelautan yang berbasis di Amerika Serikat.

"Kita juga menghimpun berdasarkan simpulan gaya hidup wisatawan. Intinya, agar bisa dipakai di semua dive centre di Indonesia," tambah wanita yang pada September 2015 mengikuti agenda Youth4Planet yang berlokasi di Arktik.

ARSIP KOMPAS TV Satu dari tujuh patung yang terdapat dalam galeri di spot diving di Pantai Jemeluk, Amed, Karangasem, Bali.
Berikut beberapa etika menyelam, baik diving maupun snorkeling yang wajib diketahui dan diaplikasikan saat berwisata:

1. Jangan membuang sampah

2. Hindari menggunakan sampo dan sabun sachet

3. Gunakan sunscreen yang tidak mengandung Oxybenzone

4. Gunakan skin cream dan insect repellent yang aman bagi lingkungan sehingga tidak merusak koral

5. Bawa botol minum sendiri

6. Bawa tas yang bisa digunakan berkali-kali

7. Gunakan barang-barang yang bisa dipakai beberapa kali

8. Hindari menggunakan produk kecantikan yang mengandung microbeads (butiran-butiran kecil misal pada sabun dan sampo)

9. Jangan menginjak koral

10. Pastikan seluruh peralatan selam aman dan tidak berada terlalu dekat dengan koral

11. Jangan memberi makan, mengejar, menyentuh, atau menangkap biota laut

12. Hindari mengoleksi suvenir berbahan biota laut, karena bisa jadi barang tersebut adalah ilegal

13. Laporkan aktivitas ilegal dan sejenisnya kepada pemerintah setempat

14. Dukung eco-tourism

15. Jangan mengambil sampah yang telah ditumbuhi koral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com