Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Asuransi Perjalanan Saat Terjadi Teror di Negara Tujuan

Kompas.com - 23/07/2016, 14:09 WIB
Yosia Margaretta

Penulis

 

KOMPAS.com - Asuransi perjalanan merupakan hal yang penting untuk Anda yang melakukan perjalanan ke luar negeri.

Risiko apapun bisa terjadi di sepanjang perjalanan mulai dari jatuh sakit, kecelakaan, penundaan penerbangan, dan lainnya. Asuransi perjalanan akan melindungi dari risiko-risiko tersebut selagi Anda berada di luar negeri. Apalagi saat ini, beberapa negara sudah mewajibkan turis menggunakan asuransi perjalanan sebelum pergi ke negara mereka.

Salah satu contoh kasusnya adalah Jeff dan Diana, dua WNI yang terjebak di Ataturk Airport, Istanbul saat terjadi kudeta beberapa waktu lalu. Asuransi perjalanan berperan sangat penting dalam hal ini. Walaupun negara-negara Eropa mewajibkan para turisnya menggunakan asuransi perjalanan, bukan berarti negara-negara yang tidak wajib travel insurance pasti sudah aman.

"Siapa yang bisa menjamin tiba-tiba kita naik taksi dari Changi Airport tiba-tiba tabrakan?" tutur Julian Noor, Direktur AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia) kepada KompasTravel, Jumat (22/07/2016).

Menurut Julian, sekalipun pergi ke negara yang aman dan tidak memiliki travel warning, asuransi perjalanan juga sangat penting. Produk asuransi yang ditawarkan saat ini meliputi kecelakaan, jatuh sakit, kehilangan bagasi serta keterlambatan penerbangan. Premi utama inilah yang digunakan banyak orang pada saat berkunjung ke negara yang wajib menggunakan asuransi perjalanan.

"Kalau negara tujuan cenderung tidak aman atau berbahaya, bisa mengajukan ke perusahaan asuransinya untuk premi extend atau tambahan," ujar Julian Noor.

Julian menjelaskan, kejadian langka seperti kudeta di Turki beberapa waktu lalu memang benar-benar di luar prediksi. Namun untuk mengantisipasi hal tersebut, kita bisa membeli premi tambahan untuk perjalanannya. Premi tambahan itu menyangkut kasus seperti terorisme, kudeta dan lainnya.

Anda butuh membayar biaya tambahan untuk premi satu ini. Sama seperti premi tambahan terhadap perlindungan rumah yang ditinggalkan selama berlibur.

"Biasanya perusahaan asuransi yang menyediakan travel insurance dan bekerja sama dengan biro perjalanan memiliki kesepakatan atau pemikiran yang sama," tutur Julian.

Lebih jelasnya, Julian menegaskan bahwa agen perjalanan tidak mungkin menjual destinasi wisata untuk negara yang tidak aman. Paling tidak, tidak ada travel warning. Maka mayoritas asuransi digunakan tidak termasuk premi tambahan.

Namun apabila kita melihat yang terjadi akhir-akhir ini seperti kasus di Turki, Arab Saudi maupun Paris, premi tambahan menjadi penting untuk ditambahkan ke dalam asuransi perjalanan. Menurut Julian, penambahan premi saat ini menjadi perlu untuk negara-negara yang belum diklasifikasikan sebagai "aman".

"Jadi mesti dibuat mapping terhadap negaranya juga. Negara-negara yang menurut kita tidak aman, harus direkomendasikan premi tambahannya," tutur Julian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com