Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dublin, Panjangnya Hari Itu

Kompas.com - 27/07/2016, 13:42 WIB

Berbagai usaha yang mendukung pariwisata juga banyak tersedia di kawasan ini. Rumah makan, kafe, dan pusat informasi turis dengan mudahnya dijumpai. Tidak heran jika di kawasan ini ribuan warga dan turis selalu memenuhi jalanan.

Seperti kawasan lain di Dublin, kawasan ini juga dipenuhi bangunan tua. Di Jalan O’Connell, yang menjadi salah satu jalan utama, di sisi kanan dan kiri jalan bangunan tua banyak dijumpai.

Gedung Pusat Pos yang mulai dioperasikan pada 6 Januari 1818 adalah salah satunya. Gedung berlantai tiga dengan enam pilar itu seakan menjadi gedung penanda kawasan.

Di ujung timur ruas jalan itu berdiri Monumen O’Connell. Monumen itu didirikan untuk menghormati perjuangan Daniel O’Connell untuk kesetaraan penduduk Irlandia di tanah mereka sendiri. Patung dari perunggu itu dibuat oleh seniman Irlandia, John Henry Foley, pada 1882.

Selain gedung-gedung tua, di kawasan itu juga terdapat sejumlah jembatan tua. Jembatan-jembatan itu menghubungkan dua daerah yang dipisahkan Sungai Lifely. Jembatan dengan konstruksi besi itu dibangun pada 1815 dan mulai dibuka untuk umum pada 1816. Gedung-gedung tua yang terdapat di sekitarnya menambah kesan kuno.

Pantulan lampu-lampu bangunan di aliran air Sungai Lifely malam itu terasa indah. Terik matahari sepanjang hari itu menyisakan warna biru di langit menjelang matahari tenggelam. Hari sudah menunjukkan pukul 22.00, tetapi matahari masih malu-malu untuk mengubah birunya langit menjadi gelap.

Di tengah embusan angin dingin, warga dan wisatawan masih saja hilir mudik di sekitar Jembatan Ha’Penny itu. Suara musik dan teriakan pengunjung pub dan kafe menemani warga yang menghabiskan hari dengan duduk di bangku kayu panjang di pinggir sungai.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Bangunan bersejarah di Dublin Irlandia.
Birunya langit, pantulan cahaya lampu di Sungai Lifely, seakan menambah romantis malam itu. Paling tidak bagi sepasang muda-mudi yang berdiri di pagar di pinggir sungai. Atau bagi kakek-nenek yang berjalan menyusuri trotoar di sepanjang sungai sambil bergandengan tangan.

Malam semakin larut. Namun, di City Center masih banyak warga dan turis lalu lalang di sepanjang trotoar jalan. Mungkin mereka ingin menyambut matahari terbit lagi, yang katanya jam dua pagi.... (WISNU WIDIANTORO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com